Areta menatap Cassie jengah, sedaritadi Cassie terus menunda-nunda ucapannya.
"Gue rada takut nih Ta, kalo gue ceritain ke lo."
"Cepetan lo ceritain! Gue udah terlanjur kepo nih," desak Areta penasaran dengan apa yang akan Cassie ceritakan padanya.
"Lo... ngerasa aneh nggak sih sama Arga," ucap Cassie menatap Areta dengan intens. Areta mengerutkan dahinya bingung.
"Aneh? Aneh gimana?"
"Gue nggak tau sih, ini cuma feeling gue apa kenyataannya tapi gue rasa Arga masih belum bisa move on dari Eren deh. Lo liat aja, dia kalo kesini jarang ngajak Mamanya Kia."
"Sibuk kali, udahlah Sie. Jangan mikir aneh-aneh deh," Areta tak ingin ia terpengaruh dengan pembicaraan Cassie yang belum tentu benar adanya.
"Lo coba tanya deh sama Eren, gue sih yakin pasti dia masih sering tuh bertukar kabar sama Arga. Mereka putus juga karena terpaksakan." Areta mengangguk-anggukan kepalanya mulai terpengaruh dan membenarkan apa yang Cassie katakan.
"Kalo beneran Arga belum move on dan Erennya juga belum move on. Gue nggak tau sih, sesakit apa Alfin ntar. Kalo begini sih mending dulu Alfin sama gue aja," ucap Cassie serius.
"Iyain ajalah, yang dulu ngakunya Kafgan ninggalin lo. Nyatanya lo juga udah naksir duluan sama Alfin," sindir Areta.
"Tetap bukan salah gue, itu salah Kafganlah. Karena gue yakin semenjak dia mulai nolak ajakan gue, itu pasti karena dia udah pilih lo!"
"Jangan ngaco deh, udahlah nggak perlu dibahas lagi."
"Loh yang ngajak flashback itu lo! Bukan gue ya! Lo yang mulai Areta," ucap Cassie tak terima.
"Tapi menurut gue kalo Eren udah move on, tapi kalo Arga, gue nggak tau," ucap Areta mulai melanjutkan membahas topik pembicaraan tadi.
"Ya makanya lo coba tanya sama Eren atau Kafgan gitu."
"Ntar deh gue coba tanya."
.....
"Leaa, lo tau nggak kalo ternyata Mommy gue itu mantan pacarnya Papa lo." Alea yang sedang minum langsung menyeburkan minumannya karena terkejut.
"Maksud lo? Kok Mama gue nggak pernah cerita."
"Coba lo tanya deh, gue kemarin habis diceritain. Katanya papa lo dulu bucin banget sama mommy gue." lagi-lagi Jesie kembali berhasil memancing kekesalan Alea.
"Nggak peduli gue, Tante Casie-kan cuma mantannya papa. Lagian papa gue bucin sama Tante Casie itu waktu dulu bukan sekarang," ucap Alea mencoba untuk tak peduli dan tetap tenang.
"Gue cuma kasih tau lo aja sih," ucap Jesie santai.
"Gue nggak kepo sih sama masa lalunya papa gue, ya karena sekarangkan udah sama mama gue. Kenapa gue harus k.e.p.o sama masa lalunya papa?!"
"ya nggak usah sampai sensian gitu sih, guekan cuma ngasih tau," tegas Jesie sambil tertawa karena melihat Alea yang mulai kesal.
"Karena udah bel, mending gue balik ke kelas, bye!" pamit Alea. Saat ini yang ada pikirannya adalah ia harus cepat-cepat pulang ke rumahnya untuk menanyakan kepada Areta tentnag perkataan Jesie tadi.
Setelah mengemasi barang-barangnya Alea cepat-cepat menuju kearah gerbang untuk menunggu Kenfaro.
Tin Tin
Suara klakson dari motor Gersa berhasil membuat Alea menoleh kearahnya.
"Haduh, apalagi sih! Gue lagi buru-buru juga!" gerutu Alea namun ia tetap melangkah mendekat kearah Gersa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different [Alea & Kenfaro]
Teen FictionSEQUEL DARI KAFGANARETA Mencari sebuah kata sempurna tak akan pernah ada tapi Alea berharap setidaknya keluarga yang ia miliki mendekati kata sempurna. Sumber cover: piterest [High Rank] #2 - bestseller (06-08-2024) [PLEASE DON'T COPY MY STORY]