"Aleaaaa!" Alea hanya menghela napas menatap Jesie yang tersenyum sambil mengebrak mejanya.
"Udah balik dari kapan?" tanya Bastian membuat Jesie berbalik dan menatap kearah mereka.
"Kemarin sore. Nggak seru nih! Masa kalian sekelas, gue nggak ikutan. Ntar gue protes sama Papi Arga," Jesie menatap kesal Bastian dan juga Alea.
"Mana bisa, lo lupa? Kalo lo anak IPA?" tanya Alea sinis. Ia terlalu malas menanggapi Jesie.
"Eh iya ya! Btw gue baru balik kemarin terus langsung ke kelas lo nih, nggak ada yang kangen gitu sama gue?" tanya Jesie mendudukan diri di sebelah Alea.
"Nggak!" ucap Bastian dan Alea serempak.
"Jahat, udah gue bawain oleh-oleh juga," Jesie langsung berdiri hendak kembali ke kelasnya.
"Eh mana oleh-olehnya," ucap Alea mengadahkan tangan.
"Ck, taulah."
"Yaelah Jes, jangan marah dong. Lo juga liburan lama amat emang ini sekolah punya Bapak lo," ucap Alea berdiri dan memeluk Jesie.
"Gue libur juga buat ketemu Daddy, lagian ini sekolah punya Papi Arga temannya Mommy," ucap Jesie seraya membalas pelukan Alea.
"Pantesan santai, ada orang dalam," ucap Bastian.
"Ngapa sih Bastian yang ganteng, lo juga pengen liburan? Yaudah tahun depan ikut deh sama gue."
"Gue nggak diajak nih?"
"Yee lo mah kalo nggak diajak juga bakal ngikut, tapi jangan lupa ajak juga Bang Ken ya!"
"Paling juga nggak dibolehin,"
"Lah kenapa?"
"Lo lupa Papa gue orangnya gimana?"
"Eh iya, Om Kafgankan galak ya."
"Udah ceritanya lanjut ntar, sekarang ayo ke kantin," ajak Bastian keluar dari kelasnya diikuti yang lain.
"Ya! Abang lo tuh," heboh Jesie setelah itu mempercepat jalannya kearah meja Kenfaro.
"Hai Bang Ken," sapa Jesie tersenyum manis sambil melambaikan tangannya membuat semua yang ada dimeja menoleh kearahnya.
"Iya," singkat Kenfaro tersenyum tipis.
"Heh! Kok Bang Ken doang yang lo sapa, kok gue nggak?" sewot Zeon seketika membuat senyum Jesie sirna.
"Emangnya lo siapa?!" ketus Jesie menatapnya sebal. Ia langsung pergi mencari meja kantin yang kosong. Alea dan Bastian tertawa sambil menundukan kepalanya singkat saat melewati meja kakak kelasnya itu.
"Siapa tuh Ken? Tumben amat lo sapa balik, cantik tuh. Pacar lo ya?" tanya Aldo.
"Bukan," singkat Kenfaro kembali melanjutkan memakan soto yang ia beli.
"Kenalin ke gue dong, cantik banget kayak bule," ucap Aldo menatap Jesie dari kejauhan.
"Males."
"Lo mau Bang sama dia? Modelan kayak dia lo suka? Ntar lo liat aja deh kelakuannya," ucap Zeon yang tau betul sifat Jesie yang berisik, cerewet, ketemu cogan langsung teriak. Sungguh bukan tipe Zeon.
"Aleaaaa, Abang lo buat gue aja ya. Gans banget apalagi damagenya. Wow banget pokoknya," seru Jesie menatap Alea yang sedang fokus memakan baksonya.
"Ganteng? Berdamage? Darimananya Jes? Darimana!" jengah Alea.
"Ihh lo mah nggak paham yang mana cogan yang mana bukan, pokoknya besok kalo lo punya pacar kabarin gue ntar gue liat dia termasuk kriteria cogan apa nggak," ucap Jesie sambil menoleh singkat kearah Kenfaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different [Alea & Kenfaro]
Ficção AdolescenteSEQUEL DARI KAFGANARETA Mencari sebuah kata sempurna tak akan pernah ada tapi Alea berharap setidaknya keluarga yang ia miliki mendekati kata sempurna. Sumber cover: piterest [High Rank] #2 - bestseller (06-08-2024) [PLEASE DON'T COPY MY STORY]