"Jalan-jalan dulu kali ya," gumam Alea setelah selesai dari kamar mandi. Karena suntuk di kelas Alea memutuskan untuk mengelilingi sekolah terlebih dahulu setelah keluar dari kamar mandi.
Kebetulan ia melihat Kia yang sedang bersama dengan seseorang entah itu siapa. Alea memutuskan untuk menghampiri mereka.
"Siapa lo?" tanya Alea curiga sedangkan lelaki yang menggandeng tangan Kia itu menghentikan langkahnya. Ia berbalik menatap Alea.
"Lo siapa?" Calvin malah bertanya balik.
"Siniin Kia!" ucap Alea langsung menarik pelan tangan Kia dan beralih untuk menggendong gadis kecil itu.
"Lo mau culik Kiakan?!" tuduh Alea, "Lagian lo ngapain masuk kesini, orang asing nggak boleh masuk ke sekolah ini!" tegas Alea sambil menatap pakaian yang Calvin kenakan. Sudah jelas jika itu bukan pakaian siswa di SMA Blue.
"Berisik!"
"Sini lo ikut gue!" Alea menarik Calvin untuk melaporkannya pada Arga. Ia akan melaporkan cowok yang sudah berani menculik Kia.
"Nggak usah modus lo!" sentak Calvin menepis tangan Alea yang sudah berani menyentuhnya.
"Centil banget jadi cewek!" desis Calvin, kemudian ia berjalan tanpa memerdulikan ucapan Alea.
"Eh mau kemana lo?!" teriak Alea tak terima.
"Dek Kia kita ke tempat Papi ya," ajak Alea.
"Emen," pinta Kia mengadahkan tangan di depan Alea.
"Kak Lea nggak punya permen yupi, Kak Lea punyanya permen sunduk," ucap Alea mencoba menjelaskan pada Kia.
"Mauuuu," pinta Kia.
"Jangan ya, nanti Dek Kia malah kesedak permennya. Kita ke kantin dulu aja yuk beli permen," ajak Alea yang direspon oleh Kia yang mengangguk-anggukan kepalanya dengan senang.
.....
"Kok kamu sendiri, Kia mana?" tanya Catur kepada putranya.
"Sama cewek, nggak tau siapa," ucap Calvin tanpa takut dimarahi oleh Arga yang juga menatapnya.
"Kok kamu biarin sih!" ucap Catur, "Kalau Kia dibawa sama orang jahat gimana?!"
"Dia tau namanya Kia," ucap Calvin tetap santai sedang Catur papanya sudah ketar ketir sendiri. Ya bayangkan saja, belum masuk Calvin ke kelas barunya, masa sudah di keluarkan oleh Arga karena menghilangkan putri kecilnya.
"Tau namanya belum tentu kenal!" kesal Catur menatap tak enak kearah Arga.
"Siswa sini juga," sahut Calvin tak mau disalahkan.
"Cari Kia sekarang!" suruh Catur tak terbantahkan.
"Udah, nggak apa-apa," ucap Arga.
"Nggak apa-apa, gimana maksud lo?" sewot Cantur, "Kalau anak lo ilang gimana?" tanya Catur tak habis pikir dengan respon Arga.
"Gue kayaknya tau siapa yang bawa Kia," ucap Arga dengan tenang, "Ceweknya orangnya gimana?" tanya Arga.
"Orangnya berisik Om, rambutnya panjang sepunggung terus kayaknya Kia juga nyaman-nyaman aja sama dia," jelas Calvin. Arga mengangguk paham dengan siapa yang Calvin maksud.
"Piii, eh Pak maksudnya," panggil Alea setelah mengetuk pintu tiga kali kemudian ia memasuki ruangan Arga.
"Sudah Papi tebak, pasti kamu yang bawa Kia," respon Arga.
"Nah ini nih Pak, tadi dia gandeng-gandeng Kia mau culik Kia pasti!" ucap Alea sambil menunjuk Calvin.
"Papi yang nitipin Kia ke Calvin tadi," ucap Arga terkekeh pelan menatap Alea yang sangat menjaga Kia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different [Alea & Kenfaro]
Teen FictionSEQUEL DARI KAFGANARETA Mencari sebuah kata sempurna tak akan pernah ada tapi Alea berharap setidaknya keluarga yang ia miliki mendekati kata sempurna. Sumber cover: piterest [High Rank] #2 - bestseller (06-08-2024) [PLEASE DON'T COPY MY STORY]