"Nggak ke kantor?" tanya Areta
"Nggak, libur."
"Oh, kamu liat Alea nggak?"
"Nggak, emang dikamarnya nggak ada?"
"Nggak ada makanya ini lagi aku cari."
"Yaampun! Disini ternyata, dicariin kemana-mana malah masih tidur disini," Areta menyibak selimut Alea.
"Aleaa! Bangun sekolah!"
"Apasih ma," rengek Alea
"Bangun cepetan!"
"Ngantuk ma," ucap Alea tangannya mulai menarik selimutnya.
"Ayoo cepetan bangun!" Areta menarik paksa tangan Alea.
"Sana mandi," masih dengan keadaan mata yang terpejam Alea terus saja merengek tak jelas.
"Mandi atau mama seret nih!"
"Iya-iya," Alea mulai berjalan menuju ke kamarnya sambil sesekali memejamkan matanya.
"MANDI BUKAN TIDUR LAGI!" teriakan Areta menghentikan aksi Alea yang hendak melanjutkan tidurnya.
"Berisik banget sih," gerutu Kafgan.
"Berisik-berisik! Kalo nggak berisik Alea ntar nggak ke sekolah!" kesal Areta terus mengomel dengan tangan yang sibuk merapikan tempat tidur di kamar tamu.
"Bawa air putih aja, daripada kamu beli yang dingin nanti. Terus bawa mobilnya hati-hati," Alea yang tengah memakan roti melirik kearah Kenfaro yang bergumam sambil sesekali menarik ingusnya.
"Terus ini tisunya juga jangan lupa dibawa," Areta terus mengoceh sambil memberikan barang-barang yang sekiranya perlu dibawa Kenfaro untuk ke sekolah.
"Terus ini minyak kayu putihnya dibawa ya."
"Nggak usah ma, Ken cuma mau ke sekolah bukan piknik," Kenfaro menghela napas pasrah ketika Areta yang sudah repot-repot menyiapkan segala keperluannya. Alea tertawa pelan.
"Jangan ngeyel ya! Ini itu penting nanti seumpama kamu pusing gimana? Terus minyak kayu putih di uks habis gimana? Hayo, udah dibawa aja," Kenfaro berdiri dengan cepat supaya Areta tak menawarinya barang lagi. Setelah berpamitan Kenfaro langsung menyambar minyak kayu putih tadi dan dimasukan ke dalam tasnya.
"Tungguin, belum selesai juga," buru-buru Alea berpamitan pada Areta dan juga Kafgan setelah itu langsung berlari menyusul Kenfaro.
"Lelet lo kayak siput," Alea mendengkus kesal langsung masuk ke dalam mobil.
"Ayo jalan tadi katanya gue lelet," gerutu Alea.
"Masih manasin, kalo mau duluan ya sono," cuek Kenfaro.
"Tau gini gue masih di dalam aja," kesal Alea menatap Kenfaro yang sedang bermain ponsel di luar mobil.
.....
"Tumbenan tidur," ucap Aldo melirik Kenfaro yang sedang anteng tertidur di kursinya.
"Demam dia," ucap Haikal sambil mengemili kuaci.
"Lah kenapa malah ke sekolah, kalo gue gitu enakan tidur dirumah aja."
"Biasa ntarkan kita pada latihan."
"Nggak latihan sehari, nggak bikin Kenfaro lemah," ucap Aldo dengan tangan yang sibuk meraup kuaci milik Haikal.
"Tau tuh, nggak enak kali sama kita."
"Kalo sakit ya mending istirahat sih, daripada dipaksain," Haikal hanya mengangguk-angukkan kepala sebagai jawaban.
"Bolos yuk!" ajak Alea saat ia, Bastian, dan Jesie sedang berada di kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different [Alea & Kenfaro]
Fiksi RemajaSEQUEL DARI KAFGANARETA Mencari sebuah kata sempurna tak akan pernah ada tapi Alea berharap setidaknya keluarga yang ia miliki mendekati kata sempurna. Sumber cover: piterest [High Rank] #2 - bestseller (06-08-2024) [PLEASE DON'T COPY MY STORY]