Chapter 6

459 25 1
                                    

Akhirnya malam yang dinanti-nantikan tiba, rumah Areta seketika ramai ketika keluarga Dion dan juga Gavin datang ke rumahnya.

"Gimana makanannya enak nggak?" tanya Areta menatap Zeila dan juga Vira.

"Enak kok dek," ucap Vira

"Enak Ta,"

"La, jujur gue masih bingung nih ya. Kenapa lo bisa sama Dion?"

"Apa nih sebut-sebut nama gue?"

"Nggak apa-apa, gue cuma bingung aja kok Zeila bisa nerima cowok playboy kayak lo!" ucap Areta santai sambil memakan buah semangka yang ia kupas tadi. Di sebelahnya ada Kafgan dan juga Gavin.

"Gue udah nggak gitu ya!"

"Beneran, La?" tanya Areta menatap Zeila yang hanya tersenyum.

"Ya kadang kumat sih, suka banget dia godaan karyawannya di kantor. Tapi gue paham kok kalo dia cuma bercanda," ucap Zeila membuat Dion tersenyum senang.

"Heran gue, kalian dulu waktu SMP padahal cuma saling sinis-sinisan tapi kok bisa jadi begini,"

"Sinis-sinisan gimana yang lo maksud. Orang waktu Dion rangkul lo dikit aja, raut mukanya Zeila berubah nggak enak," Areta langsung menoleh ke sumber suara. Disana Adam tengah berdiri bersama dengan Heca.

"Adam!" Areta langsung berlari kearah Adam dan memeluknya sekilas. Kafgan hanya diam memandang tajam kearah mereka berdua.

"Kangen gue!" seru Areta

"Sabar," ucap Gavin terkekeh pelan sambil memegang bahu adik iparnya pelan yang langsung di tepis oleh Kafgan.

"Nampaknya mulai panas," kompor Dion melirik singkat kearah Kafgan.

"Apanya Bang?" tanya Heca sambil berjalan kearah mereka.

"Hatinya," singkat Dion yang mampu membuat Heca tertawa. Heca sama sekali tak marah ketika Areta memeluk Adam.

"Eh sorry ya Ca, gue kaget soalnya jadi ya reflek," ucap Areta tak enak.

"Nggak apa-apa Kak, santai dong santai," ucap Heca masih tertawa.

"Mana sempat keburu panas," Zeila langsung membekap mulut Dion yang hendak memancing keributan.

"Reflek-reflek!" sewot Kafgan menarik Areta mendekat kearahnya.

"Galak amat," ucap Adam terkekeh pelan dengan tangan merangkul Heca.

"Serah guelah!" sinis Kafgan

"Ngapain lo kesini? Nggak ada yang ngundang padahal," desis Kafgan yang dapat di dengar Adam.

"Ck, nggak ada sopan-sopannya ya lo sama tamu. Jauh-jauh nih gue datang dari luar kota bukannya di sambut malah disinisin!" sewot Adam

"Udahlah Dam biarin emang begitu orangnya. Oh iya anak lo mana?" tanya Areta membuat Kafgan mendengus kesal.

"Nggak ikut, gue disini dari senin kemarin sekalian ngurusin bisnis terus kata Dion hari sabtu ada acara di rumah lo sekalian aja gue mampir," ucap Adam

"Terus lo balik ke Jakarta kapan?"

"Ya habis ini,"

"Nggak besok aja Dam?" tanya Zeila yang mendapat anggukan dari Areta.

"Keburu, kasian anak gue di rumah sendirian," ucap Adam sambil mengambil camilan yang Areta siapkan.

"Ya, kenapa nggak lo ajak aja? Gue belum pernah liat dia tau!" sewot Areta.

"Sekolah, mana mau dia gue ajak,"

"Rajin ya anak lo," ucap Dion mulai berkomentar.

"Itu cuma alasan dia aja, sebenarnya dia nggak mau gue ajak gara-gara ntar nggak bisa main sama temannya," Heca hanya mengangguk-anggukan kepala sambil tertawa.

Different [Alea & Kenfaro]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang