SHE IS MY WIFE

Episode lima belas

Tadinya mau up semalam, tapi apalah daya semalaman hujan+petir. Author gakut aktifin hape. Yaudeh jadinya sekarang. Cerna baik-baik dan baca perlahan kalau nemu typo mohon dimaklumi. Btw episod kali ini mengandung teka teki silang haha.

Tinggaljan jejak kalian jangan lupa. Okey cintah.

🎍🎍🎍🎍🎍

Happy reading 💜

Perkataan aksa untuk menyetujui pernikahan membuat awal cerita baru dalam kisah Nadira dengan dirinya.

Yah, Nadira Hari ini sudah resmi jadi  bagian dalam keluarga Tyaga. Atau dengan kata lain istri SAH seorang Aksa Devins Tyaga.

Gadis cantik itu akhirnya menerima lamaran seorang laki-laki muda berhati dingin. Tidak mudah untuk Nadira menerima lamaran Aksa dan Nyonya Sovia. Butuh waktu berhari-hari untuk memikirkan semua itu, sampai akhirnya gadis berparas cantik itu mau menerima lamaran Aksa.

Entah kasihan atau bagaimana, yang jelas Nadira punya Alasan tersediri. Apalagi saat melihat wajah Nyonya Sovia yang membuat dia kasihan. Yang jelas pernikahan ini bukan berdasarkan cinta, melainkan pernikahan atas dasar hati nurani.

Nadira dan Aksa mengikrarkan janji untuk sehidup semati di kediaman Tyaga. Tidak banyak orang yang tau tentang pernikahan yang mereka langsungkan, hanya keluarga inti yang berada di mension saja.

Nadira dan Aksa tampil serasi dengan busana serba putih. Apalagi Nadira tampil begitu cantik meski riasan yang dia kenakan biasa saja.

Hati murni yang di miliki gadis itu mampu membuat wajahnya bersinar.
Dan itu membuat kedua mata Aksa tak berkedip saat  membuka Veil yang menutupi wajah Nadira, bahkan Aksa sempat terdiam beberap saat sebelum akhirnya memberanikan diri mendekati wajah gadis itu.

Kecupan singkat mendarat tepat di bibir tipis wanita cantik yang memakai mahkota bunga sebagai hiasannya. Ini akan menjadi babak baru dalam hidup mereka. Ciuman yang membuat semua saksi bertepuk tangan setelahnya.

Dan kecupan itu juga jadi momen sakral   setiap pasangan yang sudah menikah, atau mengucap janji suci sehidup semati.

"Cantik, benar-benar cantik!"

Ungkapan yang harusnya ke luar dari mulut Aksa namun kenyataanya lelaki berwajah datar itu tidak mampu mengeluarkan pujian indah itu.

Aksa tidak menyadari ketegangan Nadira sama sekali.

Gadis cantik itu mengepalkan tangannya erat, mencoba menahan napasnya saat kecupan Aksa mendarat di bibirnya.

Ini pertama kalinya Nadira merasakan sebuah kecupan dari seorang lelaki, ciuman yang mendarat di bibirnya dengan begitu lembut. Meski singkat, nyatanya kecupan itu mampu membuat gadis cantik itu berdebar.

Rasanya terlalu naif jika seorang gadis cantik belum pernah merasakan yang namanya pacaran, apalagi sebuah kecupan di bibir. Mengingat ini jamannya orang-orang  yang serba moderen dan hidup ke barat-baratan.

Tapi itulah kenyataannya. Di jaman yang moderen seperti ini masih ada perempuan kolot dan belum pernah pacaran sama sekali.

Nadira diam sejadi-jadinya. Gadis cantik itu tidak mampu berbuat apa-apa. Apalagi membalas kecupan Aksa.

Resepsi sakral itupun berjalan baik dan sempurna.

Di satu sisi media yang mengendus pernikahan Aksa yang digelar secara rahasia dan tertutup berbondong-bondong datang ke mension mewah itu untuk mencari tau siapa sosok wanita yang beruntung karena sudah dinikahi lelaki tampan dan mapan.