PART INI SEDIKIT MENEGANGKAN. KALAU ADA TYPO BERTEBARAN MOHON DI MAKLUM YAH!!
"Aku belum bilang makasih secara resmi sama kamu," kata Nadira.
"Terimakasih untuk hal apa?" tanya Theo seraya melahap pizza yang ditangannya.
"Untuk kebaikanmu. Aksa bilang kamu yang mengantarku ke rumah sakit!"
Theo terdiam sesaat dan menatap wajah Nadira. "Apa Aksa bilang seperti itu?" Theo seakan ragu dengan apa yang di katakan Nadira.
Perempuan itu pun mengangguk singkat. "Mmm, Ya, dia bilang seperti itu. Sepertinya kalian sahabat baik. Apa aku benar?"
Theo yang masih sibuk menatap Nadira hanya bisa mengangguk. "Ya, kita memang teman baik."
"Aku benar. Kamu harus sering-sering mentraktirku, dan Aksa" kata Nadira dengan nada sarkasnya tanpa menoleh ke arah Theo yang terus menatapnya.
Suasana tenang di tengah taman sore itu membuat Nadira begitu menikmati spageti dan pizza yang telah di pesannya.
Begitu juga dengan Theo yang begitu bahagia karena bisa berkencan dengan wanita yang dia kagumi.
Theo mengambil sapu tangan di sakunya celannya, mencoba membersihkan makanan di sudut bibir wanita yang sedang asik mengunyah makanannya. Sontak perlakuan Theo membuat Nadira terdiam dan langsung menatap ke arahnya.
Sebelum akhirnya ponsel yang berada di dalam tas Nadira berdering dan membuat lamunan mereka berdua terpecah.
"Aku harus mengangkat panggilan!" Nadira sedikit gugup dan bergegas beranjak dari duduknya.
Nama Bimbo tertera begitu jelas di layar ponsel miliknya.
Baru saja Nadira menslide panggilan tersebut dan hendak bertanya. Pak Bimbo sudah menyela ucapan Nadira dan menyuruhnya untuk segera ke rumah sakit.
"Nyonya Nadira, tolong segera ke rumah sakit!" pinta Bimbo dengan Nada panik.
Nadira sedikit membulatkan ke dua matanya.
"Apa yang terjadi?"Belum juga pak Bimbo menjawab pertanyaan Nadira. Dirinya sudah memutuskan panggilan tersebut.
Nadira yang sedari tadi berdiri sedikit menjauh dari Theo segera mendekat ke arahnya kembali. "Aku harus pulang sekarang. Maaf," kata gadis cantik itu menyelempangkan tas miliknya dan bergegas pergi.
"Tunggu, biar aku antar!"
"Tidak Theo. Aku bisa naik taksi," jawab wanita cantik itu berjalan cepat dan pergi meninggalkan Theo seorang diri begitu saja.
Nadira bergegas pergi menuju jalan raya dan menghentikan taksi yang melintas di depannya.
Rumah sakit DARMA BANGSA menjadi tujuannya saat ini. Pak Bimbo mengirim alamat tersebut tanpa memberitahu siapa yang sedang sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE IS MY WIFE
RomanceSebelum membaca cerita ini pastikan kalian follow author terlebih dahulu. "Tidak ada pilihan lain selain menikah dengan cucu dari wanita sepuh itu!" Perumpamaan yang pantas dilontarkan dari bibir lentik seorang Nadira Ayumi. Nadira Ayumi, gadis mala...