Jihoon dan Yuri sudah berada di tempat gym yang biasa di kunjungi Jihoon. Sebenarnya Yuri sudah merengek minta pulang tapi Jihoon terus memaksa Yuri untuk ikut dengannya.
Jihoon tengah sibuk dengan alat gym yang mungkin Yuri sendiri tidak tahu apa namanya. Dari kejauhan Yuri berdecak kesal sembari melihat ke arah luar melalui kaca jendela.
Tak berselang lama, Jihoon mengajak Yuri duduk dengannya di dekat cermin besar. Jihoon masih sibuk mengelap keringat yang mengalir di seluruh tubuhnya.
"kak, lo nggak capek ya abis olahraga terus ngegym,"Yuri.
"nggak lah, ini tuh nggak bikin capek malahan bikin sehat,"ucap Jihoon sambil meletakkan handuk kecilnya ke dalam tas.
"abis ini gue anter lo pulang, gue tau lo bete ya nemenin gue,"lanjutnya.
Yuri masih setia diam sambil melihat pantulan dirinya di cermin.
"maaf deh, besok - besok gue nggak bakalan maksa lo ikut,"
"udah yuk pulang,"ucap Yuri sambil beranjak berdiri.
Akhirnya Jihoon pun menuruti keinginan Yuri untuk segera pulang, padahal tinggal sedikit lagi Jihoon akan mengatakan sesuatu. Tapi mood Yuri tidak mendukung, jadi Jihoon memilih untuk menunda apa yang akan dia ucapkan.
Esoknya...
Yuri, Jihan, dan Yena sibuk memilih buku yang akan di pinjan di perpustakaan. Bukan buku yang berkaitan dengan pelajaran melainkan novel. Padahal kalau beli kan bisa, tapi prinsip mereka kalau ada yang gratis kenapa harus beli, dari pada beli novel lebih baik uang nya di tabung.
Tak lama setelah mereka memilih buku, akhirnya mereka bertiga berhasil membawa buku masing - masing. Hanya Yuri yang meminjam buku sebanyak tiga. Katanya sih lagi suka baca novel gara - gara kena racun dari Jihan.
"mau baca disini sekalian apa di kelas,"Yena.
"disini aja kali ya kalo di kelas rame, apalagi ada jeongwoo,"Jihan.
"bener, lagian bel masuk masih lama, udah yuk cari tempat duduk yang nyaman,"Yuri.
Saat sibuk membaca buku di hadapan mereka masing - masing, tiba - tiba ada seseorang yang duduk di sebelah Yuri. Yuri yang menyadari ada yang duduk di sebelahnya pun memandang orang di sebelahnya itu. Seyum manis terukir di bibir Yuri saat melihat orang tersebut.
"gue duduk sini nggak apa - apa kan,"ucap seseorang itu dengan deep voice nya.
"nggak apa - apa lah, lo baik - baik aja kan,"ucap Yuri yang di balas anggukan dari Haruto.
"iya gue baik - baik aja kok,"
"pokoknya lo harus nurut kata - kata gue, jangan lakuin hal aneh," ucap Yuri yang di balas anggukan dari Haruto.
Yuri, Jihan, Yena dan Haruto berjalan bersama untuk ke kelas sejak bel masuk berbunyi. Yena menggandeng lengan Yuri yang masih sibuk membaca novel, kalau tidak di gandeng pasti Yuri udah nabrak sana sini. Haruto pun berjalan sambil terus memperhatikan Yuri, tersenyum dengan gadis yang sedang memiliki hobi baru, membaca novel.
Jihoon POV
"kayaknya yuri marah deh sama gue,"Jihoon.
"marah kenapa, yuri anaknya nggak gampang marah,"Junkyu.
"nggak tau, tadi pas ketemu di gerbang kan gue panggil dia tapi dia nggak nengok,"Jihoon.
"nggak denger paling hoon,"Hyunsuk.
"ya tapi gue teriaknya kenceng terus gue panggil dia juga nggak sekali doang,"Jihoon.
"coba lo tanyain langsung aja dari pada lo mumet sendiri,"Yoshi.

KAMU SEDANG MEMBACA
LONG LOVE WITH PARK JIHOON
Teen Fiction"aku nggak mau putus sama kamu ji, apapun alasannya. Aku sayang sama kamu,"ucap Yuri