4

115 10 13
                                        

Yuri dan Jihoon sudah berada di dalam toko prakarya. Yuri membiarkan Jihoon mencari bahan untuk praktek karena takut mengganggu fokus Jihoon. Sembari menunggu Jihoon, Yuri juga melihat - lihat barang yang di jual toko ini.

Langkah Yuri terhenti saat di depannya terpajang lilin warna warni di gondola. Yuri tertarik dengan lilin tersebut tapi tidak tau untuk apa lilin tersebut karena bentuknya tidak tinggi dan sedikit lebar. Yuri meraih satu lilin berwarna hijau.

"mau beli itu ri,"ucap Jihoon yang berada di belakang Yuri.

"nggak tau juga sih kak, emang ini lilin apa sih terus buat apa,"ucap Yuri dengan penasaran.

Jihoon tertawa kecil dengan pertanyaan yang Yuri berikan, seperti anak kecil yang lagi tanya ke spg kegunaan barang yang mau di beli. Jihoon jadi gemes sendiri deh.

"ini tuh lilin aroma terapi ri, bisa di pake di ruangan biar ruangannya harum,"jelas Jihoon.

Yuri pun mengangguk sambil ber oh ria.

"terus juga bisa lo hidupin nih lilin kalo mau tidur, di jamin deh tidurnya nyenyak. Apalagi kalo tidurnya sambil mikirin gue bakal nyenyak banget boboknya,"lanjut Jihoon.

"hih kak lagi serius nanya juga,"ucap Yuri sambil cemberut.

"iya gue juga serius, intinya mau beli atau nggak,"

"iya deh beli satu,"Ucap Yuri yang memutuskan membeli lilin berwarna hijau.

Jihoon POV

Langit udah gelap dan gue masih jalan di trotoar dengan banyak orang yang berjualan di depan toko. Beberapa kali gue lirik Yuri yang lagi jalan sambil memandang dagangan orang sekitar. Ini pertama kalinya gue jalan sama cewek dan rasanya seneng banget walaupun gue sama Yuri nggak saling bicara.

"ri beli roti dulu yuk disana,"ucap gue sambil nunjuk toko roti.

"boleh deh kak,"

Gue sibuk milih roti yang ada di wall dan pilihan gue jatuh ke breadsticks. Setelah dapet apa yang gue beli, gue nyamperin Yuri yang lagi milih roti juga.

"mau beli yang mana,"

"ini kak,"ucap Yuri sambil nunjuk croissant yang ada di dalam etalase.

"buat mama kak,"lanjut Yuri.

Setelah kita dapet roti yang mau di beli, gue sama Yuri pun bawa roti ke kasir. Niatnya mau bayarin dia tapi dianya nggak mau, katanya dia sendiri yang mau bayar karna tuh roti buat mama nya.

Disinilah gue dan Yuri sekarang, di warung wedang jahe yang letaknya nggak begitu jauh dari toko roti tadi.

"mama lo suka roti itu ya,"ucap gue sambil mengarahkan dagu gue ke roti yang ada di sebelah Yuri.

"iya mama gue suka banget sama roti croissant. Kalo lagi jalan - jalan sama gue pasti mama pulangnya beli roti ini,"

Gue cuma mengangguk. Sebenernya gue iri banget sama Yuri, masih bisa habisin waktu bersama mamanya. Lah gue, mama gue aja udah nggak ada.

Kita berdua sama - sama lagi minum wedang jahe yang tadi di pesan. Nggak butuh waktu lama wedang jahe gue udah habis, sedangkan Yuri lagi minum wedang jahe sambil di sendokin. Pantes nggak habis - habis.

Gue senyum sambil memandang Yuri, dia tuh lucu banget bikin gue gemes.

Tuk~

Jidat gue di getok sendok yang di pegang Yuri.

"jangan lihatin gue kayak gitu,"Yuri.

"abisnya lo lucu sih, gue kan gemes ri,"ucap gue sambil cubit pelan pipi kanan Yuri.

LONG LOVE WITH PARK JIHOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang