Jinan shock ketika melihat keadaan Yuri.
"ri, kenalin bang jinan kakak aku,"ucap Jihoon memperkenalkan Jinan.
"ah iya saya jinan kakaknya Jihoon yang paling ganteng,"ucap Jinan sambil mengulurkan tangannya.
"yuri,"ucap Yuri sambil tersenyum.
"udah sarapan belum,"Jihoon.
"belum,"Yuri.
"kok belum sih, suster belum kesini ya,"Jihoon.
Yuri pun menggelengkan kepala.
"ya pasti belum lah hoon orang ini masih jam enam,"Jinan.
"ya tapi kan pasien harus cepet - cepet makan gitu loh biar bisa minum obat,"Jihoon.
"ya mereka kasih makan pasien butuh racik - racik dulu lah kalo lo nggak sabar mending lo bantuin sana,"Jinan.
Yuri hanya terkekeh geli sambil memegang perutnya yang masih sakit.
Jinan pun duduk di sofa kecil sedangkan Jihoon duduk di kasur Yuri. Agak pecicilan anaknya ya pake naik ke kasur pasien segala.
"sekolah dua minggu lagi ya,"Yuri.
"huum,"ucap Jihoon sambil mengambil roti isi selai yang di bawanya.
"nah padahal juga lo bawa roti tuh kenapa nggak dari tadi di kasih ke yuri,"sahut Jinan.
"ya masa gue baru dateng langsung nyodorin yuri roti terus gue jejelin, lagian lo main nyamber aja,"Jihoon.
"lihat deh ri pacar lo itu akhlaknya dari orok di jual makanya sekarang nggak ada akhlak,"Jinan.
Jihoon hanya menanggapi omongan Jinan dengan memutar bola mata dengan malas.
"kalian berdua lucu, kayak tom and jerry,"Yuri.
"iya gue kucingnya dia yang tikus"Jinan.
"gue lempar juga lo ke kutub selatan biar jadi es batu,"Jihoon.
Di lain tempat ada Yeji yang sedang jalan - jalan di mall. Ia sedang sibuk memilih baju di sebuah toko, namun ponselnya bergetar karena adanya yang meneleponnya.
"halo kenapa yun,"
"emm itu, kemarin kita ninggalin yuri gitu aja, dia nggak bakal mati kan,"
"palingan juga ada orang yang nemuin dia terus di bawa ke rumah sakit. Kalau pun mati juga lebih bagus lah,"
"bukan apa - apa sih, tapi gue takut kalo dia mati terus kita ketahuan,"
"nggak bakal ketahuan elah, udahlah gue lagi shopping gue matiin telponnya,"
Yeji memutus panggilan sepihak kemudian kembali dengan aktivitasnya.
Setelah membayar baju, Yeji pun berniat keluar dari toko tersebut. Namun, saat di pintu ia bertabrakan dengan seorang perempuan.
"eh sorry banget gue nggak sengaja,"ucap perempuan tersebut.
"ah iya nggak papa kok,"Yeji.
Perempuan itu pun melanjutkan jalannya ke dalam toko. Namun, Yeji melihat dompet pink di lantai. Ia mengambilnya, membuka dompet tersebut dan melihat identitas pemilik dompet. Ia melihat ktp bertuliskan nama Karina dan perempuan itu adalah orang yang menabrak Yeji tadi. Kemudian Yeji melihat kartu pelajar SMA Treasure, kemudian ia teringat dengan Yuri karena Yuri juga berasal dari sekolah tersebut. Senyum jahat terukir di bibir Yeji.
"eh mbak ini dompet lo tadi jatuh,"ucap Yeji sambil memberikan dompet tersebut.
"oh iya, gue kok nggak ngeh sih. Makasih banyaknya,"ucap Karina sambil mengambil dompetnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
LONG LOVE WITH PARK JIHOON
Teen Fiction"aku nggak mau putus sama kamu ji, apapun alasannya. Aku sayang sama kamu,"ucap Yuri