25

41 5 2
                                        

Jihoon mengantar Yuri pulang ke rumah, dari kelas sampai rumah Yuri tetap saja diam dengan wajah yang terlihat lelah.

"masuk gih terus istirahat,"Jihoon.

Yuri hanya menanggapinya dengan anggukan.

"yang tadi nggak usah di pikirin, kalo ada apa - apa cerita ke aku. Aku siap dengerin semua cerita kamu,"Jihoon

"ada aku jadi jangan takut, okey?"ucap Jihoon sambil mengelus bahu Yuri lalu mencium pucuk kepala Yuri.

Yuri pun masuk ke dalam rumah, Jihoon melihat langkah Yuri yang pelan membuat Jihoon ingin memeluknya hingga Yuri menangis sejadi - jadinya agar sesuatu yang di tahan Yuri bisa keluar dan berkurang.  Jihoon mengetahui jika Yuri ingin menangis namun di tahan.

Kemudian Jihoon kembali naik ke motornya, namun terdengar notifikasi dari ponselnya.

Papa
Ji sekarang kamu ke kantor papa sekarang

Parkjihoon
Harus banget?

Papa
Kamu harus kesini

"ck, apaan lagi ini,"decak Jihoon kala mendapat pesan dari Papanya.

Jihoon pun melajukan motornya menuju kantor papanya, memang kantor pusat dengan hotel jaraknya sedikit jauh, jadi kali ini Jihoon harus jauh - jauh datang ke kantor Papanya.

Semua karyawan Papa Jihoon menyambut Jihoon dengam senyuman, Jihoon sudah terbiasa dengan hal itu.

"papa ada,"tanya Jihoon pada manajer.

"ada, bisa langsung masuk aja ke ruangannya,"

Jihoon mengagguk dan jalan menuju ruangan Papanya. Terlihat Papanya sedang berkutat dengan komputer.

"oh udah dateng, duduk dulu papa selesaikan kerjaan dulu tinggal dikit,"

Jihoon manggut - manggut dan duduk di sofa. Sekitar sepuluh menit akhirnya pekerjaan Papanya selesai dan duduk di sofa dengan membawa beberapa berkas.

Pertama, Papa Jihoon menunjukkan brosur penerimaan mahasiswa baru. Mata Jihoon terlihat berbinar ketika brosur tersebut memuat universitas dengan fakultas kedokteran di luar negeri. Papa Jihoon mengamati raut wajah anaknya yang tampak senang dengan yang di berikannya.

"gimana,"Papa Jihoon.

"gimana apanya pa,"

"menurut kamu dari universitas swasta itu, mana yang paling bagus,"Papa Jihoon.

Jihoon melihat kembali brosur tersebut.

"kalo aku sih suka yang ini,"

"oke kalo gitu, makasih ya untuk pendapatnya, anak temen papa pengen masuk fakultas kedokteran tapi bingung mau ke universitas mana, makanya papa minta pendapat kamu,"Papa Jihoon.

Seketika raut wajah senang Jihoon menghilang.

"maksud papa gimana, terus aku gimana,"

"tenang aja, kamu udah papa pilihin universitas yang pasti kamu udah tau kan, kalau kamu lolos snmptn nanti papa bisa rekomendasikan kamu ke universitas negeri di amerika atau ya ke universitas sama kayak kakak kamu,"

LONG LOVE WITH PARK JIHOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang