Haruto POV
Seperti biasa setelah pulang dari sekolah gue cuma bisa diem di kamar. Gue begini karna nggak tau apa yang harus gue lakuin di luar rumah dan gue lebih suka di rumah menutup diri dari orang sekitar.
Sejak kecil emang gue hidup semua serba mewah dan tersedia, mau apapun tinggal pilih aja pasti langsung dapet. Gue akui hal itu memudahkan kegiatan gue sehari - hari, tapi asal kalian tau hidup di sanggah sama harta itu nggak enak. Ada yang bikin gue benci sama kehidupan gue, yaitu orang tua gue. Dari dulu mereka nggak peduli sama gue dan adek perempuan gue, mereka sibuk sama kerjaan masing - masing. Iya mereka selalu cukupin kebutuhan anak - anaknya dengan transfer uang, quality time? Nggak ada sejarahnya orang tua gue ada quality time sama anak - anaknya, yang ada di pikiran mereka cuma kerja, uang udah itu aja.
Sejak gue kelas 1 SMA, orang tua gue balik lagi ke Jepang buat urusan bisnis sekalian menetap lagi di tempat kelahiran gue. Adek gue juga ikut ke Jepang karna dia masih kecil dan butuh bimbingan orang tua gue, lah gue malah jamin adek gue nggak keurus sama mereka tapi sama pembantu. Heran gue sebenernya yang orang tua gue sama adek gue tu mereka apa pembantu sih.
Saat semua udah pada di Jepang gue tinggal di rumah sendiri, kadang ada pembantu dateng seminggu sekali buat cuci dan setrika baju gue. Soal makan? Gue tiap hari jajan kadang makan ramen. Emang sih nggak baik buat kesehatan gue, tapi gue sengaja gitu biar gue sakit dan cepet mati sekalian.
~♥~
Pukul 09.15
Di kantin...
"han bagi cireng isi lo dong,"ucap Yuri memohon.
"yaudah nih,"Ucap Jihan.
"isi ayam ya,"Ucap Yuri.
"iya, gue mau minta cilok lo satu, boleh nggak,"ucap Jihan sambil ngintip Yuri yang tersisa dua biji.
"ah ini buat lo aja, gue udah kenyang kok,"Ucap Yuri sambil memberikan ciloknya pada Jihan.
"ri minta es teh,"ucap Junkyu yang main ambil dan minum es teh Yuri.
"beli sendiri napa jun,"sewot Yuri.
"nanti aja lah, minta es teh lo dulu,"ucap Junkyu.
Terlihat bukan hanya Junkyu yang datang tapi ada pasukannya juga, siapa lagi kalau bukan dua belas bujang. Junkyu dan teman - temannya pun duduk di meja yang di tempati Yuri dan Jihan.
Dua belas orang itu sedang sibuk memesan makanan karena lapar.
"eh han udah lama nggak ketemu, udah move on belum dari Yedam,"ucap Hyunsuk untuk membuka pembicaraan.
"apaan sih kak,"ucap Jihan dengan wajah judesnya tapi masih lucu kok wajahnya.
"iya - iya yang udah move on,"Junkyu.
"move on apaan, jadian aja belum,"ucap Yedam sambil melihat arah Jihan dan menaikkan satu alisnya.
"udah jangan gitu, marah nanti tuh anak,"sahut Doyoung.
Jihan berlagak cuek sambil memakan cirengnya.
"oh iya ri, nih temen - temen gue pada mau kenalan sama lo,"ucap Jeongwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
LONG LOVE WITH PARK JIHOON
Dla nastolatków"aku nggak mau putus sama kamu ji, apapun alasannya. Aku sayang sama kamu,"ucap Yuri