"jihoon papa baru tau ternyata yeji anaknya partner kerja papa,"
Jihoon yang sedang memasak ramyeon pun mendadak menghampiri papanya di ruang makan.
"hah gimana pa,"
"papa baru - baru ini dapet tawaran kerja sama sama perusahaan lain dan perusahaan itu punya papanya yeji,"
"yang bener pa,"
"iya bener, cuma papa belum terima tawarannya. Kamu tau nggak perusahaan dia lagi di ambang kebangkrutan,"
"oh iya pa yeji sama keluarganya susah dilacak, apa karna perusahaannya itu ya,"
"nah bisa jadi tu,"tiba - tiba Jinhwan datang.
"dih nyamber aja lo,"ejek Jihoon.
"lo kalo masak jangan sampe ngabisin listrik rumah ya, mending lo masak pake kayu aja sono jangan pake kompor,"
"dih napa sih lo,"
"ramyeon lo bludak noh, udah gue angkat tapi. Keasikan gibah sama papa sih,"
"loh papa dibawa - bawa,"
Jihoon pun kembali ke dapur. Melihat kekacauan di dapur membuat ia ingat kejadian saat ia dan Yuri membuat mie di apartemen-nya. Tidak terasa waktu berputar begitu cepat.
Pagi-nya...
"ji kamu bangun sekarang,"ucap papanya Jihoon sambil mengguncang tubuh Jihoon.
Hanya ada erangan Jihoon.
Karena susah dibangunkan, tangan sang papa tergerak menjewer telinga Jihoon.
"aaaaa~"
"PAPA, sakit,"keluh Jihoon sambil memengang telinganya.
"makanya kalo disuruh bangun ya bangun,"
"ck, kenapa sih pa,"
"sekarang mandi dan ikut papa, jangan lupa bangunin kakak kamu,"
"pa-"
"sepuluh menit harus udah siap semua,"
Jadilah Jihoon buru - buru mandi dan bersiap - siap.
Jihoon dan Jinhwan sudah rapi dan duduk di ruang tengah. Meskipun sudah mandi tapi wajah mereka tetap terlihat seperti orang mengantuk.
"ada apa sih pa pagi - pagi gini ngerusuh,"Jinhwan.
"papa udah berhasil hubungi papanya yeji,"
"hah yang bener pa,"ucap Jihoon dengan mata membola.
"iya, hari papa mau ketemu sama dia dan mau kasih penawaran menarik. Tugas kalian, ikut sama detektif yang papa minta tolong urus kasus ini. Begitu papa kasih aba - aba kalian harus bertindak, ngerti,"
"papa ngomongnya kek ala - ala detektif,"Jinhwan.
"loh papa kalo masalah ini paham lah dikit - dikit,"
.
.
.
Disinilah sekarang papanya Jihoon, duduk di sebuah kafe dekat bandara. Jadi, hari ini orang tua Yeji pulang ke Jakarta. Mereka sudah duduk di satu ruangan khusus yang di pesan oleh papanya Jihoon.
"jadi apa yang ingin anda bicarakan,"
"saya tau beberapa hari lalu anda menawarkan kerja sama dengan perusahaan saya, tapi saat itu saya belum menerimanya,"
"benar,"
"saya tau perusahaan anda sedang tidak baik - baik saja, jadi saya akan memberikan penawaran bagus, itu juga demi karyawan di perusahaan anda. Kasihan jika mereka harus berhenti bekerja,"

KAMU SEDANG MEMBACA
LONG LOVE WITH PARK JIHOON
Teen Fiction"aku nggak mau putus sama kamu ji, apapun alasannya. Aku sayang sama kamu,"ucap Yuri