Happy Reading🤍
Varez kini sedang berada dikamarnya, dengan posisi yang tubuh dibaringkan ditempat tidurnya, dan ponsel disisi tubuhnya. Setelah tadi ia mengobrol dengan kakak iparnya, ia kembali termenung memikirkan perihal dirinya dengan Vellyn.
"gua harus cari lo kemana lagi, Ri" gumam Varez dengan menghela napasnya dengan berat.
drt drt drt
Dering yang dihasilkan oleh ponsel Varez pun membuat ia meraih ponselnya. Varez berdecak kesal. Kemudian ia langsung mengangkatnya segera, ternyata itu panggilan dari Gio.
"Hallo Varezz"
"apa?" Varez menjawab hanya dengan satu kata, sedangkan Gio yang berada disebrang sana melontarkan pertanyaan.
"Lo sekarang dimana?" Tanya Gio diseberang sana.
"Rumah" Varez kembali menjawab dengan satu kata.
"Rez nanti malem, bala-"
"gak bisa" ucapan Gio terpotong oleh Varez yang lebih dulu menjawab.
"Loh kenap-"
"gua ada urusan" lagi dan lagi ucapannya dipotong oleh Varez.
"Tap-"
Belum juga Gio kembali berucap, Varez sudah lebih dulu mematikannya. Sungguh menyebalkan.
Disisi lain, ada Gio yang berdecak kesal atas sikap Varez. Padahal dia akan berbicara, tetapi malan dimatikan begitu saja.
"Kenapa Gi?" Kevin bertanya karna ia penasaran dengan wajah Gio yang seperti kesal, disebabkan oleh apa.
Gio menggeleng. "dia gak bisa" perkataan Varez mampu membuat ketiganya bangun dari duduknya.
"Loh, kok gak bisa?" Raffa ikut berbicara ketika mendengar kabar, bahwa Varez tidak bisa datang.
"katanya dia ada urusan, bokap sama nyokapnya nyuruh dia buat diem di rumah." kata Gio yang mengerti akan hal ucapan Varez tadi. Ia sudah yakin bahwa Varez tidak bisa, karna akan ada pertemuan 2 keluarga kembali.
"Telepon Leon bilang gak bisa" Gio menyuruh salah satu dari mereka untuk menghubungi Leon, dan membatalkannya.
Alasan Gio menghubungi Varez tadi, itu untuk memberitahu tentang Leon yang mengajak balapan nanti malam
"gak bisa gitu dong Gi, nanti Leon bakalan nganggap Ravagos itu lemah!" gertak Raffa yang tidak setuju balapan yang dibuat oleh Leon dibatalkan.
Gio menaikkan alisnya. "Terus lo mau ikut balapan? Lo mikir, Varez gak bisa dateng, jadi batalin aja." katanya.
Sementara Raffa menghela napasnya dengan kasar. "Biar gua yang telepon Leon" ucap Kevin.
Belum sempat Kevin pergi menghubungi Leon, Raffa sudah lebih dulu melarangnya. "Jangan" larangnya.
"Jangan dulu, gua mau bicara sama Varez." kata Raffa yang langsung pergi dengan ponsel ditangannya.
drt drtt drtt
Raffa menghubungi Varez, sedangkan sang empu yang dihubungi merasa kesal.
Varez berdecak kesal. "siapa lagi sih sat" umpat Varez dengan meraih kembali ponselnya.
Varez segera mengangkatnya, tetapi dia tidak bertanya baik-baik sekarang. Melainkan dengan beribu sentakan.
"Hall-
"Apa lagi si anj! gua kan udah bilang Gi, gua gak bisa."
"Ini gua Raffa, bukan Gio" balasnya
"apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Valyn life's
Teen Fictionperjodohan yang Vellyn duga itu kesengsaraan ini malah sebaliknya, yaitu munculnya KEBAHAGIAAN. ⚠️BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ Bijaklah dalam membaca. DILARANG KERAS MENJIPLAK CERITA SAYA. "Vell gua kira perjodohan yang berasal dari keluarga...