Kursus menyetir berujung fatal

1.9K 108 5
                                    

Nazwa kembali menggenggam kertas yang dia temukan di ruang kerja Abinya. Dia mengambil isi amplop itu dan menggantinya dengan kertas lain lalu menyimpannya di laci meja kerja Abinya dan isi amplop yang asli itu, segera ia ambil dan bawa kemari.

Ketika tubuhnya duduk di sebuah kursi tepat di samping kolam renang, ia kembali membaca isi kertas itu dengan seksama. Rasa sakit hati itu kembali hadir, ide yang buruk ketika kembali membuka kertas ini namun, ia harus segera mencari beberapa teka-teki yang ada di dalam kertasnya.

Hingga, deringan ponselnya berbunyi dan membuat fokus Nazwa terbagi.

"Halo, assalamualaikum Mas. Ada apa?" Tanya Nazwa.

"Ohiya, aku akan bersiap-siap Mas," Jawab Nazwa lalu mematikan sambungan telepon.

Nazwa lalu bangkit dari duduknya dan bersiap-siap. Kali ini ia akan di jemput oleh Yusuf untuk di antar ke sebuah kursus menyetir. Iya, Nazwa akhirnya menyetujui usulan Yusuf untuk belajar menyetir mobil sebelum ia di belikan mobil baru.

Hingga, ketukan pintu kamar membuat kesibukan Nazwa terhenti. Ternyata Yusuf yang kini tengah berdiri dengan gagah dengan texudo hitamnya.

"Sudah siap?" Tanya Yusuf.

Nazwa mengangguk, pipinya bersemu merah. Dia benar-benar di buat berdebar melihat ketampanan Yusuf yang menurutnya di atas rata-rata.

Tiba-tiba saja tangan Yusuf meraih tangan Nazwa lalu menggenggam tangan Nazwa dengan erat.

"Sepertinya memulai rumah tangga dengan cinta di dalamnya tidak aneh yah Nazwa," ucap Yusuf membuka suara.

"Sudah seharusnya kita seperti itu," jawab Nazwa gugup.

"Seperti apa Naz?" Tanya Yusuf.

Langkah Nazwa terhenti dan berucap "Seperti yang kau pikirkan saja."

Yusuf terkekeh geli menatap punggung Nazwa yang kini tengah malu-malu terhadapnya. Lumayan tidak menyangka Nazwa mau menjadi istrinya adalah ungkapan yang pas baginya kali ini.

.

.

.

"Perkenalkan ini Miss Anna, dia yang akan memandu mu untuk menyetir. Dia telah profesional dalam bidang ini, Miss Anna ini sudah bekerja hampir sepuluh tahun di sini," terang seorang lelaki yang seusia Fauzan kepada Nazwa.

Nazwa hanya mengangguk.

"Saya harap kamu pelan-pelan belajarnya, keselamatan mu tetap nomor satu. Miss Anna akan membantu mu jadi belajarlah dengan giat," ucap Yusuf kepada Nazwa.

Nazwa mengangguk.

"Nazwa, sebentar saya yang akan menjemput mu agar pulang ke rumah. Jangan pulang ke rumah sendiri, sopir yang saya kenalkan sama kamu itu bukan sopir yang bebas kau suruh untuk kemana saja. Tapi, untuk kau suruh untuk membeli keperluan mendadak mu saja," sambung Yusuf lagi.

"Iya Mas Yusuf, in syaa Allah aku akan mendengarkan mu," jawab Nazwa cepat.

"Miss Anna, saya titip istri saya kepada anda yah. Semoga ia bisa di bimbing dengan baik," ucap Yusuf.

Kalimat Yusuf kali ini cukup membuat seorang wanita yang di panggil Miss Anna, terkejut. Pasalnya, Nazwa terlihat terlalu muda untuk menyandang status istri.

Wanita Kedua Suamiku (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang