DUDA IHHH - 9

7.5K 304 0
                                    

CHAPTER - 9 : MASIH TAK MENYANGKA

DEG!

"Balikan?" Alvian terbengong tak percaya.

"Iya. Dia sudah merenungi semua kesalahannya. Dia mengakui kalau dirinya salah, Lebih baik kalian balikan dan saling memaafkan. Siapa tau Gita akan berubah. Ya kan?" jawab jelas Devi, teman mantan istri Alvian
(Gita/Gigi)

"Kenapa anda yang mengatakannya? Seharusnya dia sendiri, Saya tidak percaya kalau tidak ada bukti."

"Mau bukti?"

Alvian cuek, lalu Devi mengeluarkan handphone nya tanpa ada jawaban yang keluar dari mulut Alvian. Ia menunjukkan sebuah chat. Dan Alvian pun membaca chat itu.

Gita

Dev, Lo besok Jumat ke Jakarta kan? bisa temui Alvian ga?

Hah? ngapain?

Gue cuman mau nitip salam buat dia, dan yaa gue udah merenungi kesalahan gue. Gue ngaku, gue salah. Gue mau ngampirin Alvian kerumah, tapi Ibu gue lagi sakit di rawat dirumah sakit.

Bilang ke dia kalo gue pengen balikan, gue pengen bareng Alvian lagi. Gue rindu sama dia, sampaikan ucapan maaf ku ke dia.

Eum, oke-oke. Bisaa kok gue.

Oke terimakasih, doakan gue yang terbaik.

Pasti.

--

"Bagaimana? Kamu percaya kan?"

"Soal itu, nanti akan saya pikirkan. Sampaikan salam ku pada Gita."

"Baiklah, akan ku sampaikan nanti. Aku akan pulang sekarang."

"Silahkan."

..........

"(Ternyata mereka cerai karna sebuah masalah ya. Kira-kira masalah apa?Sekarang, mantan istri Alvian minta balikan ... ouhh gitu toh)"

Jolie mendengar semua percakapan mereka berdua. Lalu ia bergegas kembali ke lantai atas untuk menghampiri Nathan dan Iden.

°°°

Ceklek-

Alvian masuk keruangan.

"Jolie." dia memanggil namaku, aku pun menoleh. "Ya?" balasku menoleh kearahnya.

"Jaga anak-anak, saya mau berangkat ke kantor sekarang."

Aku berdiri lalu berkata dengan penuh semangat. "Pasti! Serahkan saja padaku!"

Alvian hanya berekspresi biasa saja, aku langsung malu karna kelakuan ku barusan. Kemudian ia berkata sesuatu padaku. "Ngomong-ngomong, sarapan nya lezat, saya suka."

"Ah ya, Terim-"

BRAK!

Alvian menutup pintu kamar duluan. "Astaga ... seperti nya dia sudah telat." ucapku mengira. Aku pun duduk lagi dan kembali bermain dengan Nathan.

DUDA IHHH!! [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang