DUDA IHHH - 24

4.9K 176 1
                                    

CHAPTER - 24 : I love u?

Malam - 21.40.

Aku tengah tertidur karna sudah tidak kuat lagi untuk melek menunggu Mas Al pulang. Akhir-akhir ini dia memang sangat sibuk dengan urusan kantornya.

Entah kenapa dari siang tadi tubuh ku terasa tidak enak. Badan ku panas dan aku pusing berat. Padahal aku sudah beristirahat dengan cukup, makan tepat waktu dan lain-lain. Aku tidak tau kenapa penyakit ini datang tiba-tiba.

Dia menyerang ku dan membuat ku lemah secara tiba-tiba. Aku tertidur dengan suara rengek'an yang ku keluarkan, aku sangat kedinginan ..

Ceklek-

Aku mendengar suara pintu yang terbuka. "Sayang?" Alvian memanggil ku.

" .... " aku melipat atas dan bawah bibirku agar aku tidak mengeluarkan suara. Alvian naik keatas ranjang dan mendekat kearah perut ku.

"Hy, baby ... " sapa suamiku pada anak yang ada dalam kandungan ku. Alvian mengelus permukaan perut ku dan mencium nya dengan gemas.

Kemudian .. Alvian memeluk perut ku. Dan otomotis, dia merasakan suhu tubuhku yang panas. "Sayang? Kok- Tunggu, kenapa kamu?" Alvian membaringkan tubuh nya tepat pada samping ku, dia menempelkan tangan nya pada dahi hingga turun ke leher.

Aku melihat wajah nya yang penuh ekspresi khawatir.

"Sayang .. badan kamu panas. Kenapa ga bilang ke aku, hm?" ucap Alvian mengelusi dahiku.

"A-al ... aku .." kini aku susah untuk berbicara, bibir ku terlalu bergetar. Aku kedinginan, padahal aku sudah memakai selimut.

"Hei, hei, hei .. tenang sayang ... shshshsh, aku disini. Maaf aku lama." ucap suamiku lembut, dia memeluk tubuh ku dengan erat. Pelukannya terasa sangat hangat, kini rasa nyaman tengah mengelilingi ku.

"Jangan lama-lama pergi nya sayang." lirih ku lalu menyembunyikan wajah ku pada dada Bidang nya. Aroma parfum yang ia pakai seharian selalu menggoda hidung ku.

"Sorry honey .. (Cup!) kamu kecapekan ya? Telat makan? Tadi ngga tidur siang kah? Badan kamu sampe panas gini .."

"Aku tadi tidur siang sayang, aku bangun dengan keadaan panas seperti ini." jelasku pada Alvian. Alvian mencium kening ku dan berkata. "Aku percaya padamu, bentar .."

Dia melepas pelukan ku, Alvian mengambil sesuatu dari selorokan meja. Benda yang tadi nya ia ambil kini menempel pada dahiku, rasanya sangat dingin menyejukkan tubuh. Dulu, aku sering menggunakan ini saat demam datang menimpa.

"Tidurlah, aku harap kamu pulih besok." suruh Alvian. Dia melepas jas kerjanya lalu kembali berbaring di samping ku. Baru saja dia berbaring, kedua matanya menatap tengah bibirku.

"Bibir mu .. kenapa sayang?" tanya Alvian menyentuh mulut ku, refleks aku langsung menyingkirkan tangan nya dari sana.

"Ah, ini .. bibirku hanya kering. Mungkin aku kurang makan buah." ucapku beralasan.

Alvian malah meminta ku untuk membuka mulut. "Buka mulutmu." pinta suamiku tiba-tiba.

"Kenapa?" aku bertanya kebingungan.

Alvian meringis mengeluarkan senyuman smrik nya. "Kamu ngga mau bibir mu kering kan?"

Aku mengangguk polos. "Buka." pinta Alvian lagi.

"Mau apa kamu?" tanyaku sinis, menunjukkan ekspresi konyol ku. Alvian tertawa melihat ku.

"Kok ketawa?"

"Ekspresi mu lucu, good night baby .. tidur."

Cup~

"Sayang, aku ingin mengatakan sesuatu padamu."

"Iya apa?" lembut Alvian yang siap mendengar ucapanku.

Jujur ini penuh dengan deg-degan, aku menghela nafasku panjang agar aku tidak terlalu gugup.

"Apa sayang?" tanya Alvian lagi yang sudah tak sabar.

"Aku ... eum, aku tidak yakin ini. Aku takut reaksi mu beda." kataku malu-malu menyembunyikan muka.

"Aku tidak akan marah, ngomong aja sayang. Apa aku pernah marah ke kamu? engga kan?"

"Engga ..." geleng ku menatap nya.

"Ngomong sekarang. Harus."

"Malu .." lirihku menutupi wajah.

"Kenapa pake malu? aku suamimu." ujar Alvian, aku membuka kedua tangan yang menutupi wajah ku tdi.

Aku meringis, "Sayang .. aku serius, aku ingin mendengar perkataan mu." ucap Alvian semakin tak sabar.

"Eum, oke, oke .. jadi .."

"Apa?"

"I ... i ... i love u." ucapku gugup di campuri dengan rasa malu yang meningkat! Eskpresi wajah Alvian langsung beda drastis! Dia terbengong sambil menatapku.

"Ke-kenapa? aku salah mengungkapkan yaa? kok wajah kamu gitu ..." lirihku berwajah kecewa.

"Ah, bu-bukan sayang, bukan begitu. Aku masih tidak menyangka hal ini akan terjadi." ucap suamiku, dia terlihat sangat syok.

Wajahku lesu seketika. "Maaf, aku benar-benar mencintaimu sekarang. Maaf terlambat Al. I love you .." sambungku memegang pipi nya.

"Ohhh sayang, i love you to .." Cup. balas suamiku dengan pelukan erat, Alvian berkali-kali menciumi kening dah pucuk kepalaku.

Aku tertawa malam itu, kami saling bercanda menukarkan kesenangan hati. Kini .. aku merasa lebih baik sekaligus lega karna sudah mengungkapkan perasaan ku. Thankyou sudah selalu ada disaat aku susah dan senang.

Thankyou sudah mau bertanggung jawab.
Thankyou sudah mau menerimaku apa adanya.
Kamu lelaki terbaik yang pernah aku temui.

Semoga kedepannya, kamu masih sama.

°°°

DUDA IHHH!! [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang