DUDA IHHH - 26

5K 156 1
                                    

CHAPTER - 26 : Your kiss is so cute

"Lihat apa aku?"

Aku langsung bersembunyi di balik jendela kamar, aku memegang dadaku dengan kedua tangan ku yang tengah bergetar hebat. Aku tidak mau hatiku sakit di keadaan hamil seperti ini ... aku tidak mau banyak pikiran.

Aku tidak boleh banyak pikiran.

Aku berusaha untuk melupakan tentang itu, aku tidak mau mengingat nya lagi. Tapi kenapa? Tapi kenapa susah hilang! SUSAH HILANG TAU!

Sakit, kenapa harus ciuman? Gita sengaja Dateng kesini cuman buat ciuman sama Alvian ya?

Aku berusaha menahan air mata yang hendak menetes deras, aku memukul-mukuli dadaku dengan kencang agar aku tegar dalam suasana seperti ini. Ayo! Aku harus tegar! Aku harus kuat! Gaboleh nangis ih! Aku harus siap dengan semuanya! Disuatu Rumah tangga pasti ada cobaan!

Hnghh ... baiklah, aku harus turun kebawah untuk menghampiri suamiku. Aku menganggap kejadian itu hanya mimpi.

Dibawah, aku melihat Alvian yang sudah berdiri di ruang tamu. Dia baru saja masuk dengan kunci cadangan nya. Alvian menghampiri ku dengan senyuman lebar diwajahnya.

Baru saja dia hendak mencium kening ku, aku menyingkir seketika.

"Hei, why? aku mau mencium mu."

"Cuci wajahmu, dan cuci bajumu. Bau." ucapku lalu membalikkan badan berjalan meninggalkan Alvian sendiri disana.

"Sayang ..." panggil nya, aku tidak peduli dan terus berjalan.

Aku ingin tidur saat ini. Aku masuk kedalam kamar dan membaringkan tubuhku disana, selepas berselimut. Aku menutup mataku dalam-dalam. Aku tidak mau melihat wajah Alvian sekarang.

Tak lama kemudian, Alvian masuk kedalam. Aku membuka tipas mataku untuk melihat Alvian. Dia melepas jas dan kemeja kerjanya memperlihatkan kotak-kotak yang ada pada perutnya. Pemandangan ini terus kulihat setiap harinya. Biasanya aku bisa tegang-tegang melihat ini, namun malam ini tidak.

"Sayang, sudah tidur hm?" Alvian menghampiri ku, dan mencium kening ku. Aku tidak bisa lagi menghindari nya.

"Belum." jawabku singkat tanpa menoleh kearah nya, aku tetap menutup mata rapat-rapat. Bisa-bisanya, Alvian sangat peka dengan suasana hatiku saat ini.

"Kamu kenapa? Aku salah ya? Kok gamau dicium tadi?" tanya nya, mengelus rambut ku lembut. Aku terdiam tak menjawab pertanyaan nya.

Dengan kasar, aku menyingkirkam tangan Alvian yang tengah mengelus rambut ku. "Bisa ga si gausa ganggu aku! Aku mau tidur!" cetusku, membuat Alvin terdiam sejenak.

"Aku akan menggangu mu jika kamu tidak mau menjawab pertanyaan ku. Kamu kenapa hm?" Cup.

Aku semakin kesal dengan nya, aku tidak tahan lagi. Jika aku diam saja, pasti dia akan menggangu ku tidurku. Suamiku kan sangat jail dan suka mengganggu.

Dengan cepat, aku duduk dan menghadap kearahnya. Kami duduk berhadapan di atas ranjang. Tangan Alvian berulah, dia memegang pipiku dan refleks aku menyingkir kan nya.

"Sudah 2 kali kamu menyingkirkan tanganku."

"Aku seperti itu juga ada alasan." ucapku mengepalkan tanganku.

"Apa?" jawab langsung suamiku. Kini mukanya terlihat sangat serius.

" ....... " aku terdiam membisu, aku sedang menahan tangisan, kedua mataku sudah berair.

Alvian tau jika aku akan menangis. Alvian tersenyum tipis melihatku, aku bingung kenapa dia malah tersenyum. Tak dapat menahan lagi, akhirnya semua air mataku kini keluar deras tak henti.

DUDA IHHH!! [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang