DUDA IHHH - 13

6.7K 277 0
                                    

CHAPTER - 13 : MENGUNGKAPKAN?

"Jika kamu disini, lalu Nathan dengan Iden dirumah sama siapa?"

"(Oh tanya itu doang. Bagus laaa)" batinku lega.

"Sama Ibu kamu, tadi dia kerumah, lalu menyuruh ku untuk membuatkan bekal makan siang untuk mu. Jadi, aku kemari." jelasku.

"Ohh, Mama kesana yaa. Saya sedang marahan dengan Mama saya."

"Ke-kenapa?" aku berpura-pura tidak tau saat ini.

"Dia tidak menyetujui saya untuk balikan dengan mantan istri saya. Papa saya juga begitu. Hnghh ... menyebalkan!" cetus Alvian diakhiri kata.

"Apa yang membuat mu ingin kembali?" tanyaku.

"Tunggu, kenapa kamu bertanya seperti itu?"

"Yaa karna, mungkin jawaban mu bisa menjadi motivasi ku."

"Motivasi mu? Maksut mu apa Jolie?" saat dia menyebutkan namaku, dia memanjangkan nadanya. Sangat lembut dan candu, aku tidak pernah di gituin sama suami ku dulu.

"Ah, a-aku sudah menikah."

"Oh, sudah menikah toh." Alvian meringis sambil menjauhi jarak duduk ku dengan dia. Kini jaraknya sudah tidak sedekat tadi.

"Iya tapi, aku cerai dengannya."

"Cerai? Kenapa?" Alvian langsung mendekat lagi padaku. ARGHHH DASAR PRIA ANEH!

" ........ " aku hanya terdiam aku tidak mau menceritakan soal itu kepada orang lain.

"Jika kamu tidak mau menceritakan nya, tak apa .."

"Sebaiknya aku pulang. Aku tidak mau merepotkan Ibumu." kataku, aku berdiri.

"Baiklah .." balas Alvian dengan nada lesu.

"(Kenapa dah ni anak kaga kaya biasanya, biasanya dingin bet)" -Jolie

"Dah .." aku melambaikan tangan lalu menutup pintu.

Ceklek-

°°°

3 Minggu kemudian ..

Hari ini aku mengambil cuti, karna hari ini aku akan menghabiskan waktuku dengan sahabat lama ku yang tinggal di Sumatera. Hari ini dia mampir ke Jakarta karna ingin berlibur. Dan di kesempatan kali ini, dia dapat bertemu dengan ku.

Saat itu kami berdua bertemu di Taman Kota yang keadaannya sangat sepi. Entah kenapa masih sepi, Kami berdua duduk bersampingan di sebuah kursi yang sudah di sediakan oleh Taman.

"Eum, bagaimana hari Lo?" tanya Fitri padaku.

"Akhir-akhir ini gue sedang tidak baik." jawabku bermuka lesu.

"Lo udah cerai sama Pria brengsek itu kan??"

Aku meringis saat Fitri berkata seperti itu padaku. "Gue sudah lama cerai sama dia."

"Hmph! bagus-bagus." angguk Fitri berkali-kali.

"Lalu apa yang membuat hari Lo buruk?" sambung Fitri bertanya lagi.

"Aku ... hamil."

"WHAT! YANG BENER DAH! Lo dihamilin sama siapa bego?! Astagfirullah Joliee ..." Fitri terkejut hingga ngegas kepadaku. Rasa kecewanya terlihat.

"Maaf." ucapku, aku menundukkan kepala karna malu.

"Hnghh ... gue tanya sekali lagi, siapa yang ngehamilin Lo? Dan .. apa dia tau kalo lo hamil?"

Aku menggeleng lemah. "Dia gatau, gue ga berani ngomong ke dia."

"IHHH gimana si Lo! Yaa seharusnya Lo berani ngomong ke dia! Dia harus bertanggung jawab Lie!"

"Ga. Dia mau balikan sama mantan istrinya Fit! Jadi untuk apa gue bilang ke dia kalo gue hamil!"

"Heh! Gabole gitu! Dia harus tanggung jawab! Lo mau bunting kah? Lo mau hamil tanpa seorang suami?! Kasian anak Lo!"

"Gue minum pil buat gugurin kandungan gue, tapi ... tidak berhasil. Gue tadi muntah-muntah lagi, perut gue mual Mulu, trus kepala gue pusing berat. Trus-"

"Gue coba periksa lagi pake testpack, hasilnya dua garis merah ..."

"Apa Lo bilang tadi? Lo gugurin kandungan Lo pake pil?"

"I-iyaaa ... gue juga gamau orang tua gue tau soal ini. Bisa-bisa gue yang kena marah nanti. Karna obat pil nya gagal, nanti gue akan aborsi."

"Lie! Lo gila yaa?!"

"TRUS APA KABAR DENGAN GUE YANG UDAH 2 TAHUN NIKAH GA HAMIL-HAMIL!! Lo gatau yaa ternyata, diluar sana banyak Wanita yang gabisa hamil Lie!"

"Kalo Lo mau aborsi tu anak, mending jangan oke? kasi ke gua aja kalo memang Lo ga mampus ngerawat, Gue yang akan rawat dia sampai dewasa."

"Hnghh ... maaf." -Jolie

"Kalo dia gamau tanggung jawab, jangan digugurin oke? kasiann, anak Lo gatau apa-apa tiba-tiba lu gugurin.."

"Dia bertahan loh, buktinya gaa ngaruh sama pil yang Lo minum. Iyaa kan? Dan Lo sekarang harus ngaku ke cowo itu kalo Lo hamil. Oke?"

"Iyaa, terimakasih Fit." akhirnya aku dapat teguran dari sahabat ku sendiri. Terimakasih sudah selalu ada meskipun jarak rumah gitu jauh.

"Eh, gue mau tanya nih. siapa si yang ngehamilin Lo?"

"Bos gue .."

"HAH! KO-KOK BISA ANYING!!! WOILAHH!!!!!!"

"ya gtu."

"Hnghhh ... baiklah, harapan gue sekarang, semoga dia mau tanggung jawab Lie. Gue kasian ma Lo, masa bunting."

Begitulah sahabat ku, kadang dia memang agak ngeselin.

°°°

Setelah aku bertemu dengan Fitri, aku memutuskan untuk pergi kerumah sakit. Aku akan memperiksakan bagaimana keadaan kandungan ku saat ini. Aku berharap dia baik-baik saja.

Setelah periksa, dokter berkata padaku bahwa kandungan ku lemah. Aku harus-harus banyak istirahat, aku tidak boleh banyak kerjaan dan aku harus makan makanan yang sehat dan bergizi. Kandungan ku lemah pasti karna aku meminum pil itu. Tapi yasudahla, terima saja kenyataan. Kandungan ku lemah karna ulah ku juga.

Aku juga sempat menerima USG. Aku melihat janinku di foto tersebut. Dia sangat mungil dan lucu, aku jadi tak tega jika mengarbosinya.


Setelah mengobrol lama dengan Dokter, aku pun keluar dari ruangan. Aku berjalan menuju tempat awal dimana aku masuk ke rumah sakit ini. Aku berjalan melewati ruang resepsionis, saat itu aku melihat ada Alvian disana. Awalnya aku berpikir, ngapain Alvian ada disini? apa dia sakit?

Tak lama, aku berpikir hal yang berbeda.

Gawat, bisa-bisa saja dia melihat ku dan mempertanyakan mengapa aku ada disini!

Ketika aku hendak lanjut berjalan, Alvian memanggil nama ku membuat ku menoleh kearahnya. AARGGHH SANGAT BODOH! KENAPA AKU MALAH MENOLEH?!!

SIAL, SIAL, SIAL, SIAL!

°°°

DUDA IHHH!! [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang