DUDA IHHH - 12

6.5K 275 0
                                    

CHAPTER - 12 : SIAL! AKU TIDAK AKAN TERPESONA PADAMU!

"(KOK ISTRI SIII!!! DASAR DUDAAA!!!!!)" ricauku dalam batin.

"Kalian berdua saya pecat. Berani-beraninya seperti itu pada istri saya." tegas Alvian menatap kedua resepsionis itu, aku yang masih tengah berdiri kaku disana langsung menjadi sasaran orang terkumpul.

"Siapa yang menyuruh kalian berkumpul disini? Bubar!" Alvian mengamuk, aku baru tau jika Alvian marah seperti ini. Emosinya lebih ganas dripada yang kemarin!

"A-al .. jaga emosimu." lirihku memegang lengan Alvian, aku hendak menenangkan nya saat ini. Semua karyawan bubar saat itu juga, mereka takut pada Alvian yang terus menatap dengan tatapan maut.

Lalu tiba-tiba saja Alvian menarik pergelangan tangan ku dan membawa ku kesebuah ruangan ber AC. Yang tadinya aku sangat tremor dan dicampuri dengan suasana yang panas, kini tubuhku sangat sejuk.

Alvian menyuruh ku untuk duduk di sofa, aku pun duduk manis disana. Lalu tak kusangka Alvian juga duduk disamping ku saat ini. Aku kira dia akan duduk di sofa lain. Aku pun sedikit menjaga jarak darinya.

Saat aku berpindah beberapa kali kesamping, Alvian menatap ku dengan tatapan tidak suka. Lalu ia juga ikut berpindah ke samping. Itu membuat jarak duduk ku dengan dia semakin dekat.

"Kenapa kamu menghindari saya akhir-akhir ini?"

Aku terdiam seketika. "Kamu juga cuek sama saya, kamu bahkan slowrespon dengan bosmu sendiri."

"Me-memangnya tidak boleh yaa?" tanyaku mengajukan. Aku menatap mata Alvian dalam, begitu juga Alvian yang tengah menatap kedua mataku.

" ...... Kamu datang kemari diwaktu yang pas."

DEG! Apa maksudnya?!

"Huh?" -Jolie

Alvian meringis mengalihkan pandangan nya dari ku. "Tidak lupakan, disini saya sedang down. Ditambah lagi dengan sikap mu yang cuek kepada saya, saya makin down."

"Lalu?"

"Kamu yang membuat saya makin down, kembalikkan mood saya yang tadi." kata Alvian kembali menatap ku.

"A-apa? kamu gila?!"

"Gila katamu?" -Alvian

"Yaa kamu kan bisa dengerin lagu gitu, biar mood nya balik." balasku memberi saran.

"Saya tidak mau, pokoknya saya mau mood saya balik karna mu." ucap Alvian memaksa, dia semakin mendekat kan wajahnya kearah ku.

"Ngatur." kataku nekat.

Saat aku berkata seperti itu, Alvian langsung menjitak dahiku. "Dasar." ucapnya.

Aku malah tersenyum lalu tertawa. "Ke-kenapa kamu malah ketawa?" tanya Alvian diakhiri dengan tawanya. Sepertinya tawaku menular padanya.

Aku malah menjadi-jadi, padahal suasana sedang tidak ada lucu-lucu nyaa ... aneh yaa. Aku menutupi wajah ku karna aku tidak bisa menahan tawa, jujur malu karna tertawa di hadapan Bos sendiri. Rasanya seperti orang gila, dan Alvian pun tertular tertawa karnaku.

"(SIAL! GUE SALTING PAS DIA NATAP GUEE! AARGGHH!! GA, GA, GA, GA! GUE GA BOLEG SALTING! APAAN SI GITU DOANG SALTING IHHH!!!! LEMAH!)"

"Hahaha, sudahla, sebenarnya apa yang sedang kamu tertawakan?"

"Hahaha, tidak ada. Aku akan pulang sekarang, jangan lupa makan bekal makan siangnya." ucap ku berdiri.

"Kenapa terburu-buru?"

"Gapapa."

"Tidak, jangan pulang dulu. Ada yang ingin saya bicarakan dengan mu."

Aku penasaran dan kembali duduk disampingnya. "Apa?" tanya ku.

Kami berdua malah lama bertatapan.

°°°

DUDA IHHH!! [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang