CHAPTER - 14 : RUMIT
"Jolie!" Panggil Alvian, aku menoleh kearahnya. Aku melihat Alvian yang tengah berjalan kearah ku, dia menggendong Nathan ditangan nya.
"Eh, kenapa Nathan?"
"Semalam, badan dia panas. Jadi hari ini saya periksakan dia ke Dokter."
"Mamaa ..." lirih Nathan melirik ku dengan tatapan nya yang lemah. Aku tak tega melihat nya seperti ini.
"Iyaa sayang, Mama disini. Nathan udah dikasih obat kan sama Dokter?" balasku lembut.
"E'em, udah Maa." jawab Nathan.
"Nanti diminum yaa sayang. Biar Cepet sembuh." pesanku mengelus rambut Nathan. Nathan mengangkat dan tersenyum.
"Ngapain kamu disini?" tanya Alvian, wajahnya berubah menjad khawatir.
AAAAA BAGAIMANA INI??? MASA GUE HARUS NGOMONG SEKARANG?!!!!
"Ah, aku hanya mengecek kesehatan emm ..."
"Apa?"
"(Sial! Bagaimana ini? Apa aku ngomong sekarang aja ya? Hnghh ... bakal susah bngt ngungkapin nyaa ... aku takut kalau Alvian marah padaku)"
"(Tidak-tidak! aku harus mengungkapkan!)"
Saat aku hendak mengungkap kan, tiba-tiba saja Alvian menempelkan telapak tangannya pada dahiku. "Hangat, kamu kesini karna sakit?"
"Ahaha, tidak, ini suhu badan yang normal. Aku kesini karna hanya mengecek kesehatan badan aja, kebetulan semalam aku sedang tidak enak badan."
"Udah periksa ke dokter kan?"
"U-udah." lagi-lagi aku gugup saat berada dihadapannya.
"Saya ingin berbicara dengan mu, duduklah. Kamu tidak terburu-buru kan?"
"Tidak." jawabku. Lalu kami berdua duduk bersampingan. Aku meletakkan tas ku pada samping aku duduk.
"Ah, jadi gini ..."
Aku yang siap mendengar ucapan Alvian, Nathan malah merengek pada Alvian.
"Papa, Papa ... Nathan mau pipis. Tapi ditemenin sama Mamaaa."
"Sini sama Mama." ucapku mengambila Nathan dari gendongan Alvian. Lalu aku berdiri dan membawa Nathan pada toilet untuk pipis.
Saat Jolie pergi ke toilet, Alvian membuka tas Jolie dan melihat semua isi tas itu. Betapa kejutnya Alvian ketika melihat ada 4 testpack yang bergaris 2 merah, selain itu juga ada foto USG bayi didalam nya.
"A-apa maksutnya ini??" tangan Alvian bergetar saat melihat foto USG itu.
Lalu Alvian cepat-cepat menutup tas milik Jolie, ia mengeluarkan handphone nya dan menelpon seseorang.
"Halo?"
"Bro, waktu itu gue ga mabuk kan?"
"Hah? Waktu itu kapan?"
"Ck, Hari yang pas kita ke Bar bareng-bareng ma yang lain."
"Ahh itu ... Lo minum banyak alkohol, gue sama yang lain udah ngalarang Lo minum banyak, tapi Lo gitu anjng! malah ngelunjak."
"Astaga! Semua salah gue ..."
"Kenapa memangnya bro? Lo ga mabuk kan?"
"Engga-engga, gue gatau, gue gainget sama sekali. Nanti aja gue bakal ngomong."
Tutt ... tutt ...
Alvian menutup telepon itu, ia melihat Jolie yang tengah berjalan kearahnya.
"Jolie." Alvian berdiri menghadap pada Jolie, Jolie yang masih menggendong Nathan kini terdiam menghadap pada Alvian.
"Yaa? Apa?" tanyaku.
"USG dan testpack milik siapa didalam tasmu itu?"
" ............ " aku terdiam, aku tak tau harus berkata apa pada Alvian. Ah! sangat bodoh! Aku lupa membawa tasnya ke toilet tadi!
"Jolie, kenapa diam? Cerita semuanya pada saya."
"I-itu, bukan milikku Al. Itu milik teman ku." jawabku beralasan.
"Milik temenan mu? Sudah jelas dibalik USG nya ada tulisan nama mu disana, kenapa kamu masih berbohong hm?"
" ....... " aku gugup, aku butuh pelukan untuk tenang. aku ... benar-benar tak bisa berkata-kata, aku bingung, aku takut. Semua rasa itu campur dalam diriku.
"Ah, hei, hei, hei .. jangan seperti ini. Saya tidak akan marah padamu ... katakan saja sesuai kenyataan yang terjadi."
" ......... " aku masih terdiam.
"Eum, baiklah, saya akan membawamu kerumah. Saya ingin berbicara berdua denganmu. Okey?"
"Ayo." sambung Alvian, dia memegang pergelangan tangan ku lalu membawa tas ku, kemudian ia membawa ku pergi dari rumah sakit.
Selama perjalanan menuju rumah, kami berdua sangat canggung sama sekali tidak mengeluarkan satu kata pun dari kami.
Tak lama, kami sampai dirumah.
Ceklek-
Lina membukakan pintu untuk kami berdua.
"Eh? Jolie? Katanya cuti?"
"Aku sedang ada perlu dengannya, jadi ku bawa kesini dia."
"Ah baiklah kalau begitu, biar Mama saja yang membawa Nathan." ucap Lina mengambil Nathan dari gendongan ku.
Setelah itu, Alvian kembali memegang pergelangan tanganku. Dia menarik ku berjalan masuk hingga sampai diruang tengah. Disana, dia menyuruhku untuk duduk, aku pun duduk sesuai perintah nya. Lalu Alvian duduk disamping ku.
Dia menatap ku dalam-dalam. "Katakan." ucapnya.
" ......... " lagi-lagi aku terdiam, kali ini aku tak dapat menahan air mata lagi, mataku sudah berkaca-kaca yang sepertinya akan deras bila turun.
"Jolie, menangis lah saja. Saya peluk kamu nanti."
Aku langsung menahan tangisku dan mencoba untuk berbicara. "A-aku ... aku hamil, yang aku kandung saat ini itu anak mu."
"Malam itu kamu mabuk Al, aku benar-benar syok."
"(Ah, sudah jelas pasti aku melakukan itu pada Jolie ...)" -Alvian
Tangisan ku semakin menjadi-jadi, aku sampai sesegukan karna tidak tenang. Alvian langsung memeluk ku dengan sangat erat, kini aku sedang menyembunyikan wajah ku pada dada bidang Alvian. Alvian mengelus-ngelus pundak ku sambil berkata. "Maaf Lie ... saya minta maaf."
Aku tak merespon kata-kata itu, aku masih terus menangis.
"(Pasti aku kelewatan saat itu)"
"Hei, tatap mata saya." tutur Alvian mengangkat kepalaku. Aku menatap wajahnya yang sudah sekali penuh dengan keyakinan.
"Saya akan bertanggung jawab."
Jawaban Alvian membuatku terkejut, i-ini beneran kan?
°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA IHHH!! [REVISI]
RomanceTernyata ada perempuan yang gasuka sama DUDA! Siapa sih? Kan Duda mempesona, menawan dan menggoda! Ada Kok! Aku Jolie AraBelle. Jolie berkata "Aku berjanji pada diriku untuk tidak akan menikah dengan seorang Pria duda! Kenapa? Karna, aku sama sekali...