DUDA IHHH - 10

8.3K 299 0
                                    

CHAPTER - 10 : MALAM ITU

"Eum, karna ... yaa tidak suka aja."

"Huh, itu alasan mu? Pasti ada alasan lain."

"A-aku tidak suka karna, Pria Duda bukan type ku."

"Bukan typemu katamu? Alvian setampan itu, kamu tidak suka?"

"Ah Ibu! Kenapa Ibu selalu berkata tentang Alvian?!"

"Hahaha, Gapapa si. Ibu ingin memojokkan kamu ke Alvian."

"Hah! Eh! Eng-engga ya! Jolie gasuka! Jolie gasuka sama Pria Duda! Bukan type Jolie! Jolie tu suka yang masih muda-muda, bukan yang kek Bapak-bapak!"

"Seperti Bapak-bapak? Ibu rasa, Alvian tidak seperti bapak-bapak komplek deh. Dia masih terlihat muda tau, oh ya, Kalau Alvian suka kamu gimana dong?" tanya Ibu makin ngelunjak.

"IHHH IBUU!"

........

°°°

Esoknya - Bandung - 10.00.

"Hei, bagaimana kemarin?"

"Eum, Lancar."

"Apa kata dia?" tanya Gita yang tak sabar menunggu jawaban dari Devi (sahabat nya).

"Dia menitipkan salam padaku untukmu."

"Eum, Lalu? itu saja?"

"Dia berkata, dia akan memikirkan nya nanti."

"Ohhh begitu, makasih ya. Mungkin besok atau 3 Minggu lagi aku bakal ke Jakarta."

"Bagus tapi, ada hal yang tidak mengenakkan."


Raut muka Gita langsung berubah begitu saja. "A-apa?" dia tak siap mendengar kabar yang sepertinya buruk dari Devi.

"Saat aku kerumah Alvian, yang pertama membukakan pintu itu bukan Alvian. Melainkan seorang wanita muda yang menggendong bayi ditangannya. Apa jangan-jangan Alvian sudah menikah lagi?"

"Tidak ... itu tidak mungkin! Dia tidak mungkin menikah lagi. Kamu berbohong kan?!"

"Aku tidak berbohong Git! Untuk apa aku berbohong padamu?!"

"Sebenarnya, aku sudah bertanya pada Alvian soal wanita itu, tapi dia mengabaikan dan tidak menjawab." sambung Devi menjelaskan.

"Hnghh ... aku tidak akan membiarkan nya menikah lagi! Aku masih mencintai nya .." ucap Gita sembari mengoyak-ngoyak rambutnya. Rasa cinta nya pada Alvian Masi utuh tidak ada satupun yang hilang. Lalu, bagaimana dengan Alvian?

"Aku akan terus mendoakan mu yang terbaik. Pasti Alvian juga ingin balik denganmu Git. Percayalah padaku."

"Hmm ... Terimakasih ..." balas Gita menatap dengan penuh harapan.

°°°

Disisi lain - Jakarta.

"Mama, Mama, mainn yuuk!"

"Iyaa ayo sayang ..."

Ting tong!

"Eh, bentar ada orang diluar. Bentar yaa .."

Aku meninggalkan Nathan dan Iden yang tengah bermain diruang tengah. Aku pergi ke ruangan utama untuk membukakan pintu.

Ceklek-

DUDA IHHH!! [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang