CHAPTER - 28 : KUAT
" ...... Mbak, disini aku ngga pernah ada niatan buat ngerebut Alvian dari Mbak Gita." ucapku dengan kenyataan yang ada.
"Halah bacot Lo bunting! MANA NATHAN?!"
"Mau ngapain Nathan Mbak?" tanyaku menghalangi pintu.
"ITU ANAK GUE YAAA!!! GAUSA NGEHALANGINN LO!!!!"
Gita mendorong ku dadaku lagi, aku mengalah dan membiarkan dia masuk kedalam. Gita masuk kedalam tanpa salam terlebih dahulu, dia berjalan cepat sembari meneriaki nama 'Nathan'. Dengan cepat aku mengikuti nya dari belakang.
"NATHAN! NATHAN! NATHAN!! Keluar kamu!" teriak Gita memanggil Nathan dari ruang tengah. Cara memanggil nya sangat tidak ber-ke-ibuan.
Perasaan ku mulai tidak enak dari sini. Nathan keluar saat nama itu terpanggil berkali-kali. Dia turun menuruni anak tangga dengan kaki mungil nya.
"Natha-"
Kalimat ku terputus, saat Gita menggeret tangan Nathan dengan kasar. "SINI KAMU!" tegasnya.
"Lepasin! Lepasin! Lepasin! Lepasin tangan Nathan!" Nathan merengek, dia memberontak memohon untuk melepaskan tangannya. Namun Gita malah ngelunjak, dia semakin mempererat genggaman tangan nya pada pergelangan tangan kecil Nathan.
"Mbak .. kalo megang yang halus, jangan di-"
"DIEM LO! GAUSA NGATUR-NGATUR GUEE!!! INI ANAK GUE YA! BUKAN ANAK LO!!!"
" ....... Iya Mbak aku tau tapi jangan gitu dong, kasian .. Nathan Masi anak kecil. Kalo megang yang halus .." kataku tak tega.
"LO ITU TERLALU MANJAIN DIA!!! ga pantes banget jadi Ibuk!" sentak Gita membuat ku terpukul.
"Dengerin yaa dasar anak pembawa soal! GARA-GARA KAMU MAMA SAMA PAPA CERAI! GARA-GARA KAMU JUGA MAMA SAMA PAPA NGGA SERUMAH!!! KENAPA KAMU NGANCURIN HIDUP MAMA, HAH?!!!!"
Tanpa ada beban, Gita menampar pipi Nathan dan memukul punggung Nathan dengan sangat kencang. Pukulan nya tidak 1 2 kalo tetapi berkali-kali. Ini kah perlakuan seorang Ibu yang benar?
PLAK! PLAK! PLAK!
Suara pukulan nya sangat kencang, Bibik sampai kaget dan menghampiri kami bertiga di bawah tangga.
Aku langsung mendorong Gita kencang agar dia menjauh dari Nathan. Pegangan tangan Gita yang menempel erat di pergelangan tangan Nathan akhirnya terputus. Nathan langsung ku tarik lembut tangan nya dan ku peluk erat sembari mengelusi rambut nya.
"MBAK! STOP!! Stop ... Jangan sakiti Nathan, dia masih kecil Mbak ... Nathan kan anak kamu sendiri .." lirihku, Nathan memeluk kakiku sangat erat sembari mengeluarkan tangisan.
"Mama Gita jahat! Jahat! Jahat! hiks! Aaaa ... Mama ... takut .." rengek Nathan, kemudian .. aku menggendong nya.
Bibik sangat syok melihat pertengkaran kami berdua. "Astaga! ka-kamu! mending kamu keluar dari sini jika tidak ada urusan penting dengan Mbak Jolie! Kami tidak akan pernah menerima orang seperti mu! KAMU wanita yang tidak bisa di anggap seperti Ibu! TIDAK PUNYA HATI!" sentak Bibik berbicara dengan penuh kedendaman nya.
PLAK!
"UDAH TUA BANYAK BACOT!!!"
"ASTAGA GITA! jangan pukul BIBIK!!" Teriak ku langsung berdiri di hadapan Bibik. Tangisan Nathan semakin menjadi-jadi, Nathan memeluk kaki Gita berharap agar Gita tidak memukuli ku.
"Gausa peluk-peluk kaki gue! LO TU BUKAN ANAK GUE LAGI!!" pekik Gita mendorong kencang tubuh Nathan hingga jatuh berbaring di lantai.
"Astaga Gita!" tegasku, membantu Nathan berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA IHHH!! [REVISI]
RomanceTernyata ada perempuan yang gasuka sama DUDA! Siapa sih? Kan Duda mempesona, menawan dan menggoda! Ada Kok! Aku Jolie AraBelle. Jolie berkata "Aku berjanji pada diriku untuk tidak akan menikah dengan seorang Pria duda! Kenapa? Karna, aku sama sekali...