06 | DESTROY

195K 23.7K 8.1K
                                    

• VOTE DAN COMMENT GENGS •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VOTE DAN COMMENT GENGS

[ RAMEINSSS PARAGRAF NYA YUPS ]




HUAAAA, AKU TELAT UPDATE 20 MENIT. OKE, PART INI LEBIH PANJANG 200 KATA DARI BIASANYA SEBAGAI GANTI RUGI. IM SO SORRY. SEMOGA SUKAAA!!😭❤

------

     "William! Dengerin aku baik-baik! Ada banyak hal yang harus kita pikirin kalo kita tetep kekeuh mau liburan ke kampung halaman kamu, Milan." Larissa terbirit-birit membuntuti langkah gusar suaminya itu.

     "Saya sudah terlanjur ambil cuti dua minggu untuk ini."

     "Kamu tetep bisa ambil cuti meskipun enggak kemana-mana sekalipun. Will, aku bukan istri yang mewajibkan bulan madu setelah pernikahan. Aku nggak nuntut liburan atau kemana sekalipun,"

     "Ini demi kamu, Larissa! Kita pergi cuman sebentar! Seminggu, setelahnya kita pulang lagi kesini. Saya menikah buat bahagiain kamu, bukan buat membebani kamu."

     "Dimana letak membebani akunyaaa? Kenapa sama aku?"

     "Keluarga saya berantakan! Saya masih gagal jadi seorang ayah yang baik, pemimpin keluarga yang baik! Dan sekarang, saya pengen memperbaiki itu semua dengan kamu. Memulai semuanya dengan kamu."

     "Maksud kamu perkataan Gama tadi?" dapat Larissa lihat bagaimana mata suami nya itu menyiratkan perasaan bersalah besar padanya. Mewakili semua perlakuan buruk putranya tadi yang sudah menyinggung hati Larissa sendiri.

     "Kita udah sama-sama jadi orang tua! Kita paling ngerti gimana perasaan anak kita. Nggak mungkin kan aku tersinggung dan terbebani cuman karena perlakuan Gama tadi?"

     "Dengan dia yang ngatain kamu perkataan haram tadi?!"

     "Itu wajar! Malah Gama nggak wajar kalo sampe dia langsung baik ke aku dan nyaman ke aku. Kita ambil contoh dari posisi Sheila. Sheila anak aku, sayang ke aku, aku pun sayang sama Sheila karena cuman Sheila yang aku punya di dunia ini. Kalo seandainya aku mati, dan Papa nya nikah lagi, apa masuk akal kalo Sheila langsung akrab dan nyaman sama Mama baru nya itu?"

     "Sheila juga kehilangan Papanya dan Mamanya nikah sama pria baru lagi. Tapi apa pernah Sheila ngomong kasar ke saya? Papa barunya ini? Malah Sheila jauh dari itu, Sheila bener-bener sopan dan ramah ke saya."

     "Ya anak laki-laki dan anak perempuan itu nggak mungkin sama kan? Aku kenal kamu, tahu semua latar belakang kamu, keluarga kamu, Javas, Gama, dan kita juga udah pernah omongin ini dari jauh hari, aku nerima itu semua, William! Kalo emang sifat Gama yang terus-terusan nggak bisa nerima aku di keluarga ini, gimana pun aku harus tanggung risikonya. Itu semua urusan aku, karena aku nerima kamu sebagai suami aku!"

GAMALIÉLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang