GAMALIEL SEASON 2

18.7K 740 92
                                    

GAMALIEL SHEILA 5 TAHUN KEMUDIAN





     "SAMPE KAPANPUN LO MILIK GUE, SHEILA! GUE NGGAK TERIMA SELAMA 5 TAHUN YANG NYIKSA GUE INI DAN LO UDAH BENCI GUE!!" Gama makin menambah kecepatan mobilnya dengan rahang mengeras dan tangan yang yang mengerat ke stir mobil.

     "5 tahun nggak ngerubah kegilaan kamu! Kamu tetep orang gila, Kak!" Tangan Sheila bergantung pada seatbeltnya cemas dengan Gama yang ugal-ugalan mengendara.

     "HARUSNYA KAMU NGGAK USAH PULANG DAN TETEP DI SANA!!" Lanjut Sheila lebih keras. "Kedatangan kamu ganggu di hidup aku, GAMALIEL!!"

      Gama tanpa tersinggung sama sekali tetap menyeringai. "Bukannya dulu lo nangis pas gue tinggal ke Milan?"

     "Dan aku nyesal pernah nangisin bajingan."

      Mobil akhirnya memasuki basement sebuah apartemen yang 5 tahun ini Gama tinggal. Dan Sheila sudah tahu dia akan bernasib buruk sebentar lagi. Tapi Gamaliel harus tahu juga, Sheila sudah tidak selemah Sheila di umur 15 tahun dulu!

      Begitu Gama membuka pintunya, Sheila dengan cepat-cepat membuka pintu juga sebelum di bukakan oleh Gamaliel.

     Sheila rasa jika dia lari, dan Gama mengejarnya pun, cowok itu tetap akan mendapatkannya. Jadi yang Sheila lakukan sekarang berdiri menyandar ke pintu mobil dengan tatapan beraninya melihat Gama yang berjalan ke hadapannya.

     "Kenapa kamu bawa aku kesini?" Tanya Sheila terus terang.

     "Lo pasti tau kan jawabannya?" Jawab Gama kagum dengan keberanian Sheila sekarang yang tidak lari kabur darinya, seperti Sheila yang masih bocil 5 tahun yang lalu itu.

     Gama makin merapatkan dirinya, menyentuh helaian rambut Sheila. "Gue bakal bikin lo jatuh cinta lagi." Bisiknya.

      Sheila dengan wajahnya yang tenang namun terus memutar otak untuk selamat dari tempat ini.

     Tiba-tiba tangannya di cengkeram Gama dari bawah, perkian detiknya makin mengerat mencekam urat nadinya. Sheila meringis lalu mendongak menatapnya.

      "Kamu masih sama kasarnya kayak dulu dan padahal kamu tau bukan ini yang bikin aku cinta lagi sama kamu, Gamaliel!"

      "Ujung-ujungnya lo tetep bisa gue luluhin kan?" Muak cowok itu yang terus menarik tangan Sheila menuju lift.

      Ketakutan Sheila makin menjadi saat mereka terus berjalan dan tiba di kamar Gama. Tidak, firasatnya makin memburuk!

      Dengan cepat Sheila menyentak tangannya sampai terlepas dari genggaman Gamaliel. "AKU BENCI KAMU, KAK!" Wajahnya memucat dengan langkah yang makin mundur.

      "Gue juga benci kalimat lo itu!!"

      Mau kemanapun Sheila mencoba lari tetap akan di dapatin Gama ujung-ujungnya saat ia masuk lift. Cowok itu maju beberapa langkah untuk mendapatkan lengan kecil gadis itu lagi.

      Gama membuka smart lock door nya dengan pin tanggal ulang tahun Sheila hingga pintu itu terbuka dan membuang Sheila ke dalamnya.

      "SAMPE KAMU SENTUH AKU MALAM INI, JANGAN PERNAH BERHARAP AKU MAU NIKAH SAMA KAMU SAMPE KAPANPUN!" Teriak Sheila saat Gama mengunci lagi pintu kamarnya.

     Gama membalik menyunggingkan senyuman.

     Dia berjalan menghampiri Sheila seraya melepas kancing kemeja putihnya sendiri.

     Sheila masih belum bisa mengontrol raut cemasnya yang sebenarnya raut cemas itulah yang di tunggu-tunggu Gama.

      Cowok itu berhasil membuka kemejanya sendiri dan membuangnya ke kasur, dia makin mendekat saat Sheila makin mundur ke dekat laci sebelah kasur.

GAMALIÉLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang