VOTE & COMMENTRAMEINSS GENGS
-----
Flashback on
"Baik, Bos."
Segera Hana matikan telepon dan Rahma bertindak cepat untuk membuatkan segelas jus lemon kesukaan Gama itu, sesuai pesanan Javas lewat panggilan barusan.
Rahma menuangkan perasan lemon ke dalam gelas hingga menengah.
"Udah? Sini." Hana mengambil alih minuman itu. Dia mengeluarkan sebuah serbuk putih di dalam kantong celemeknya. Menuangkan semua ke dalam minuman itu dan mengaduknya hingga larut.
Rahmapun membuka kulkas untuk mengambil es batu. "Kenapa kita nggak bikin dua aja? Buat Sheila-nya juga."
"Satu aja. Pesen Bos Javas cuman buat Gama kan tadi?"
"Biar keduanya sama-sama terangsang."
"Hmm. Iya juga sih."
"Terus? Tambah lagi lemonnya?" tanya Rahma.
"Iya, tambah aja. Sapa tau Bos Javas seneng terus gaji kita di naikin."
PLAK!!!
Kedua wanita itu langsung menengok ke keadaan di ruang tengah sana.
Loh, kenapa bertengkar?
"Pulang nggak pulang terserah kamu. Aku nggak bakal ngurusin kamu lagi."
"Eh, kok??" panik Hana.
Ini bagaimana? Kenapa malah berkelahi? Harusnya kan saat mereka so sweet tadi Hana dan Rahma pun bisa menjalankan misinya. Dengan begitu rencana mereka akan berjalan mulus!
"Eh anjrit. Ini es lemonnya gimana?" cerocos Rahma.
Terlagi saat melihat Sheila pergi ke kamarnya meninggalkan Gama sendirian. Bagaimana ini?
Keduanya dapat melihat Gama menjambak rambutnya sendiri lantaran emosi. Eh, apa ini bisa di ganggu???
Tapi jika tidak segera menjalankan aksi mereka sebelum Javas tiba kesini bagaimana? Bisa habis mereka di marahi oleh pemuda itu!
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMALIÉL
Teen Fiction⚠️ 𝐃𝐚𝐫𝐤 𝐑𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞 ⚠️ Sheila tidak pernah menyangka jika dengan kehidupan baru yang ia mulai semenjak Ibu nya menikah lagi dengan pria lain itu, ia pikir hidupnya akan kembali lengkap dan dia bisa merasakan sosok Ayah tiri serta Abang-Abang...