38 | ALMOST MEET YOU

110K 15.3K 20.2K
                                    

VOTE & COMMENT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VOTE & COMMENT

halow gengs, cuman mau lurusin, gama masuk rumah sakit itu bukan karena dia pelaku yang nabrak steven yaaa. tapi kan dia tangannya emang lagi lukaa ulah daddy will. sip yaa.

-----

     "Kalo gue pulang sekarang.. Gimana kalo Mama sama Papa udah nyiapin semuanya buat nganter gue ke Singapure besok pagi?"

     "Mereka kan selalu mendadak."

     "Kalo gue nggak pulang, nih cewek.." Steven menatap gadis yang sedang tertidur di bawah kakinya. "Di cariin orangtuanya."

     Tiba-tiba Steven berdecak sendiri dan menggeleng cepat. "Hei, Stevano. Should i care?" tanyanya pada dirinya sendiri.

     "So.. Gimana kalo gue nggak pulang aja? Dengan begitu Mama khawatir, mikir gue lari dari rumah karena ngambek, dan pas gue nyampe rumah besok Mama nggak jadi nyuruh gue balik?"

     "Tapi kalo di sini terus gue suntuk, anjing. Gue masih kangen motor gue!"

     Tiba-tiba Steven teringat akan motornya. Oh, iya! Motornya! Dimana, dia?!

     Dengan refleks ia menarik tiang infus nya dan bergegas keluar dari kamar. Apa motornya ada di parkiran rumah sakit? Atau seseorang mencurinya tadi? Atau motornya tetap tinggal di lokasi kecelakaan? Tidak, tidak. Siapapun yang berani mengambil motor kesayangan nya itu nanti awas saja!

-----

     Malam ini Gama pulang langsung meninggalkan rumah sakit itu di bantu oleh semua teman-teman nya. Lagipula, menginap-nginap di rumah sakit seperti ini bukanlah diri Gama sekali. Di rumah sakit, di rumahnya, di apartemennya, dimanapun, lukanya akan tetap sama saja, kan? Cukup di obati dan di perban saja sekarang, Gama bisa membawanya pulang.

     "Bang Gam, nak di gendong tak?" tawar Keo menepuk punggungnya sendiri. Sudah sedia bila Gama naik ke pundaknya agar tidak capek-capek berjalan lagi. Mulia sekali, bukan?

     Gama melihat ke lelaki itu meremehkannya. Seperti orang kuat saja.

     Dan tanpa Keo duga ternyata Gama betul-betul naik ke punggungnya saat Keo dalam keadaan belum siap.

     "Anjing, berat!"

     Put.

     Langkah semuanya terhenti begitu bunyi dari 'bau gas duniawi' itu keluar begitu saja dari pantat Keo.

     Gama, yang jelas-jelas berada di belakang anak itu langsung menjauh mundur menahan nafas. Keo, kau becanda dengan Gama, nak?

     Cepat-cepat Keo mengibaskan angin kentut itu ke arah Gael. Menatap Gama sangat segan.

GAMALIÉLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang