45 | MY FAULT

127K 12K 6.1K
                                    

Vote & Rameinzz

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote & Rameinzz

-----

     "DAD!!" Sheila memekik saat dirinya pun sudah di tarik oleh Tante Wirda. Sheila bahkan tidak di biarkan mendekat William dan Gama untuk ikut campur urusan mereka. Ini baru William yang menghajar Gama, belum lagi Paman Marko yang masih di tenangkan Reza—adiknya untuk turun tangan dulu.

     "Sheila." panggil Larissa menangis berjalan ke mereka.

     "Mama.." Sheila pun ikut sakit melihat Mama nya. Rasanya perasaan Larissa kemarin masih menyinggung di hatinya. "Mama! Suruh Daddy stop nyakitin Kak Gama!"

     "Sheila. Kamu sekarang udah aman! Kamu ikut Tante, kita pulang." Wirda tetap memeluknya. Bahkan Wirda sekarang seakan tidak membiarkan Sheila kembali ke tangan Larissa lagi.

     Kini tidak ada satupun yang membantu Gama saat cowok itu di hajar habis-habisan oleh Ayahnya. Bahkan Javas sendiri tidak ada rasa kasihan sama sekali melihatnya. Malah Fathan, lelaki itu hampir tergerak untuk membantu Gama menjauh dari kemurkaan Ayahnya, tapi Lewana pun menahan nya agar tidak ikut campur urusan rumah tangga orang ini.

     Tangisan Sheila mereda bersamaan dengan dia yang melihat Javas yang tersenyum melihat Gama di hukum oleh Daddy mereka. Sheila menga-nga tidak percaya dengan itu semua. Ternyata benar Javas ini sudah tidak waras dan tidak punya hati nurani lagi.

     "BANG JAVAS GILA!!!" Sheila langsung lari dari pelukan Wirda ke arah Javas. Dia langsung memukul wajah Javas membuat keluarganya terkejut. "INI SEMUA GARA-GARA KAMU! KAMU YANG BIKIN KELUARGA KITA BERANTAKAN. KAMU NGGAK PUNYA HATI. KAMU NGGAK PUNYA OTAK. KAMU GILAAAA, JAVAS!!!!"

     Sheila masih memukulinya sedangkan Javas memegangi kedua lengan gadis itu untuk menangkis pukulannya.

     "SHEILA!" bentak Marko lantang.

     "KAMU BAHKAN NGGAK KASIAN SAMA SEKALI LIAT ADIK KAMU NANGGUNG SEMUA YANG UDAH KAMU PERBUAT SELAMA INI HAH?!!!" Sheila masih memukul-mukulinya.

     Tuih!!!

     "Anjing!!!" Javas murka dan langsung mendorong gadis itu hingga terjatuh ke lantai.

     Sontak hal itu menjadi pusat perhatian semuanya. Mereka melihat ke arah Javas dengan kaget.

     "Sheila?" Larissa berjongkok untuk membantu anaknya itu.

     Marko, pria garang yang dari tadi memang sudah emosi dengan anak-anak William ini, di tambah dengan pemandangan indah yang dia temukan barusan. Lelaki kekar itu langsung berjalan ke arah Javas dengan mata melotot besarnya.

GAMALIÉLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang