17 | HESITATION

161K 20.3K 19.2K
                                    

• VOTE DAN COMMENT GENGS •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• VOTE DAN COMMENT GENGS

[ RAMEINSSS PARAGRAF NYA YUPS ]




------

     Mungkin suasana hati yang bagus adalah hal langkah pada sosok Gamaliel sejak dulu. Hidupnya memang seringkali muak pada dunia dan bahkan pada suasana hati yang bagus saja Gama masih sensitif untuk bad mood lagi.

     Apalagi hari ini, dari awal pagi ke sekolah saja dia sudah di buat kacau hanya karena steak yang di mejanya tidak sesuai harapan karena ternyata makanan itu bukan dari Sheila melainkan dari Eveline. Yang mengecewakan nya dengan berat, kenapa sih Sheila malah membantu Eveline untuk mendekati Gama? Apa dia mendukung jika Eveline bersama Gama? Dia benar-benar tidak ada rasa untuk Gama sedikitpun apa hah?

     Gama memukul setiran. Mobil nya memasuki pekarangan rumahnya.

     Di tambah seharian penuh mereka di sekolah, dan BAYANGKAN, Gama tidak menemukan Sheila sekejap pun di SMA Bhumi. Sungguh, Gama cukup merutuki bangunan itu yang di ciptakan terlalu luas hingga Sheila bisa bersembunyi terus-terusan setiap Gama mencarinya.

     Ya meskipun tidak ada bukti tapi Gama sangat yakin jika Sheila memang sengaja lari dari nya. Takut mungkin? Coba saja di ingat lagi ketika istirahat pertama, kenapa bisa sekebetulan itu yang masuk kantin hanya Mona dan Kalila? Tidak dengan Sheila dan Angela? Pasti gadis itu langsung berbalik saat melihat Gama ada di kantin yang sama waktu itu.

     Lalu istirahat kedua. Bahkan sudah hilang keempat-empatnya. Gama dan teman-teman nya mencari ke seluruh gedung kelas sepuluh, tidak di temukan. Di kantin manapun juga tidak ada. Gama langsung menyuruh Gael untuk menghubungi Kalila sebagai sumber, bahkan Kalila pun tidak mengaktifkan ponselnya.

     Sampai pulang ini, MASIH SAMA. Anjing! Gama benar-benar emosi karena apa yang dia mau hari ini tidak terpenuhi satupun. Seperti kehilangan Sheila untuk selamanya saja.

     Rasanya tidak percaya jika gadis itu belum memiliki rasa apapun untuk Gama. Mustahil jika ada yang menolak pesona Gama apalagi Gama selalu menggodanya dengan kata-kata bahwa mereka harus jadian. Sampai situ apakah Sheila masih tidak baper? Atau, apa dia yang tidak tahu bahwa Gama—pria yang mencintainya ini adalah idaman di SMA Bhumi? Seharusnya, jika dia tahu itu dia wajib langsung menerima cinta Gama sih. Dia malah pasti akan menyesal menolak Gama sekeras ini sampai sekarang.

     Gama keluar dan membanting pintu. Dia masuk ke dalam rumah dengan tidak tenang. Jangan bilang Sheila tidak ada lagi di rumah ini atau tidak NYAWA JAVAS AKAN JADI TARUHANNYA karena memang lelaki itu yang selama ini selalu ikut campur urusan mereka!

-----

     Sheila duduk di depan cermin riasnya. Sudah rapi dengan outfitnya untuk hari ini lalu terakhir ia mengaplikasikan sedikit lipcream agar bibirnya sedikit lebih berwarna.

GAMALIÉLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang