23 | THE LION KING RAGES

158K 23K 21.3K
                                    

• VOTE DAN COMMENT GENGS •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• VOTE DAN COMMENT GENGS •

[ RAMEINSSS PARAGRAF NYA YUPS ]




------

     "Long time no see, Stevano."

     BUGHHH!!!

     Sheila memejamkan mata sudah menduga ini akan terjadi cepat atau lambatnya dari tadi. Keadaanpun langsung kacau di detik setelah tuan rumah di hantam oleh tamu undangannya sendiri.

     "Kak!!!" Sheila akan langsung menarik tangan Gama untuk melerai mereka namun lelaki itu mendorongnya kasar untuk pergi.

     "I won't let you snatch my girl again!" [aku tidak akan membiarkan mu merebut wanitaku lagi] Gama menyentak kerah jas yang di kenakan lelaki itu dan menghempaskannya lagi ke lantai.

     "SECURITY!!!" Monica berteriak panik saat Abangnya telah kalah di bawah kukungan Gamaliel malam ini.

     "Siapa yang mau stopin Gama?" tanya Derlion ke teman-temannya.

     Keempat lelaki itu bahkan belum ada yang berani mengusik Gama yang sedang dalam keadaan seperti sekarang. Ini bukan amarah biasa. Gama memang sering marah tapi tidak akan separah ini. Di lihat dari rambutnya yang sudah mengeluarkan peluh, urat di leher dan tangannya sudah terbentuk, di tambah dengan tadi Gama saat mendorong Sheila-wanita kecintaannya yang akan membantu melerai. Sheila saja tidak di pedulikan apalagi hanya teman-temannya ini?

     "Sisi singa nya kambuh. Gue nggak mau dulu," Oscar langsung menggeleng, membayangkan jika dirinya melerai Gama nanti sudah terpikirkan akan menjadi seperti apa. Menjadi Oscar geprek kali ya.

     Tubuh Sheila mendadak menggigil memperhatikan keadaan Gama yang sekarang. Tidak mungkin, kenapa Gama bisa semarah ini pada Steven? Wajar jika mungkin ia memang tidak suka saat Steven merebut Sheila seenaknya tadi, tapi.. Apakah harus sampai semurka ini?

     Tidak ada yang berani dulu menyentuh kedua nya, suasana benar-benar hening tanpa keceriaan lagi sama sekali. Gama masih berada di atas tubuh itu dengan tangan yang masih menguasai kerah Steven hingga membuatnya tercekik erat.

     "Ga-Gamaliel," Steven berkata sesak. Pernapasannya terhambat oleh dada yang di duduki lelaki itu dan leher yang di cekiknya.

     Gama paling tahu koleksi paling berharga dan akan selalu Steven bawa kemana-mana sampai sekarang ini. Diapun juga tidak akan pernah melupakan itu.

GAMALIÉLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang