⚠️ 𝐃𝐚𝐫𝐤 𝐑𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞 ⚠️
Sheila tidak pernah menyangka jika dengan kehidupan baru yang ia mulai semenjak Ibu nya menikah lagi dengan pria lain itu, ia pikir hidupnya akan kembali lengkap dan dia bisa merasakan sosok Ayah tiri serta Abang-Abang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• VOTE DAN COMMENTGENGS •
[ RAMEINSSS PARAGRAF NYA YUPS ]
• • • •
spam paragraf nya pakeemot kupu-kupu biar target komen cepet penuh 🦋🦋
------
Suasana bar yang ramai dan penuh gairah malam ini yang dimana, Angela si Ratu Bar tentunya tidak akan absen, persetan dengan malam libur maupun malam sekolah sekalipun, dia akan tetap hadir. Sebebas itu hidupnya.
Dia datang dengan pakaian seksi serba kekurangan dan menggodanya, berdampingan bersama Mona keduanya mendatangi rombongan lelaki yang baru saja tiba di meja nomor 05 tersebut.
"Halo, semuanya." Angela duduk, dia membawa gelas minumannya dan merapat ke sela-sela Revan dan Zidan.
Steven, si ketua geng ini. Lelaki itu tanpa nafsu menatap tubuh Angela yang berada tepat di hadapannya. Dia menyalai rokok dan menghembuskannya tenang, mengikut alur dari Angela saja.
"Mona." Mona berkenalan bersama teman-teman Steven yang lain.
"Angelo." sebelah mata sipit lelaki itu di kedipkan dengan senyuman memikatnya.
Mona terkejut. Tubuhnya langsung melemas tak berdaya. "Anjir nih Chindo."
"Hm." Steven berdeham. Memecahkan suasana yang waktunya di rasa terbuang cuma-cuma.
Matanya melirik Angela, bak tatapan mata seekor elang, hal itu membuat Angela langsung mengalihkan matanya juga secara spontan. Takut? Oh, tidak dong. Angela.. T-tak mungkin takut.
"Jadi?" Angga bersuara. Dia yang berada di sebelah Steven, mewakilkan ketua mereka itu untuk langsung masuk ke topik obrolan.
"Apa tujuan anda buat ngundang kami kesini, Nona Angela?"
Jujur, ini bukanlah bar langganan mereka. Bahkan anak-anak Bhumi Tirtayasa sebenarnya sangat pantang sekali menjejak di sini. Ini adalah bar tongkrongannya Gama dan gengnya, anak-anak SMA Bhumi Cakrawala.
Tapi tidak tahu kenapa juga, tumben sekali salah satu pun dari mereka tidak terlihat saat ini.
Angela berdeham sedikit, menetralkan nyalinya. Dia pun menyilangkan kakinya dengan anggun. "Sebenernya urusan gue sama Steven sih."
