24 | LION'S TEARS

176K 25.6K 25.8K
                                    

• VOTE DAN COMMENT GENGS •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• VOTE DAN COMMENT GENGS

[ RAMEINSSS PARAGRAF NYA YUPS ]




------

    

     Dia menatap Gama yang berada di depannya saat itu. Aura matanya terlihat menggelap seakan sudah hilang kesadaran. Jantung Sheila berdebar kencang saat perlahan Gama melemparkan senyuman aneh padanya.

     "Kak?" suara Sheila parau bertanya demikian. Bibirnya bergetar gugup.

     Kaki Sheila terasa terpaku di tempat, tidak bisa pergi kemana-mana lagi padahal Gama sudah melangkah mendekatinya.

     Sheila meneguk ludah dengan mata tidak tenang menatap lelaki itu. "Kak Gama.. Jangan gitu, aku takut Kak." cicitnya.

     Gama tiba di depannya. Masih dengan senyuman yang belum pudar, tangan lelaki itu meraba rambutnya dengan lembut. Tolong! Tidak adakah kedua asisten mereka yang akan keluar sekarang? Sheila ingin berteriak meminta pertolongan tapi tidak mungkin. Bisa-bisa Gama akan malah menerkamnya langsung.

     Gama maju membawa langkah Sheila ikut termundur ke belakang. Ini cara menyadarkan Gama tanpa menyinggung hatinya bagaimana?

     "Kenapa nggak lari?" bisik lelaki itu.

     Mereka berhenti di depan sebuah lemari pendek yang sejajar dengan keberadaan televisi.

     Gama tertawa puas, dia menggendong tubuh itu untuk duduk di atasnya.

     "Kak.. Aku nggak bakal di apa-apain kan?" tanya Sheila penuh harap. "Kak, aku takut sama kamu! Jangan macem-macem ya Kak Gama? Aku mohon."

     Gama merunduk, menumpukan kedua tangannya di atas lemari itu untuk mengurung gadis kecilnya itu. "Terus mau nya di apain?"

     Sheila tidak menjawab lagi. Yang bisa dia lakukan saat ini hanyalah menjauh ke belakang, menjauhi Gama. Posisi ini sedikit membuatnya merasa kurang nyaman.

     Gama merunduk, memperhatikan Sheila dari bawah hingga ke atas. "Kayaknya gue tau apa yang lo maksud."

     Sheila makin gugup. Nafasnya tercekat ulah Gama yang menatap matanya dalam-dalam saat ini. "Mikir gue bakalan nyentuh lo malam ini?"

     Setelahnya terdengar decihan yang keluar dari mulut lelaki itu. Dia berdiri tegap lagi membebaskan Sheila. "Nggak ada nafsu."

GAMALIÉLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang