43 | I LOVE YOU, GAMALIÉL

152K 17.7K 31.4K
                                    

VOTE & COMMENT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VOTE & COMMENT

FULL PART GAMA SHEILA!!!
WAJIB RAMEIN SII SKSKSKS

-----

     "Shei.. Mau peluk.." gumam Gama pelan. Air mata Gama menetes tiba-tiba.

     "Boleh?" getirnya.

     Reaksi gadis itu, bergeming. Sheila masih diam tak kunjung memberikan jawabannya padahal sekarang mata Gama sudah gelisah tidak bisa menahan lagi untuk tidak memeluknya.

     Damian, yang merasa sekarang sudah tidak akan di anggap dan daripada hanya mengganggu, lebih baik dia pergi dari situ. Dia meninggalkan mereka berdua untuk menuju dapur, membuat secangkir teh hangat di malam yang dingin mungkin lebih baik daripada harus menjadi nyamuk keduanya.

     Gama masih menatapnya sungguh-sungguh. Mata cowok itu berkaca-kaca saat memperdalam tatapan kerinduannya. "Sheila.." panggilnya lagi.

     Sheila tersadar saat Gama menarik-narik ujung bajunya dari bawah. Dia mendongak dan melihat dengan jelas keadaan Gama saat ini. Hampir menangis.

     "Kenapa diem?" suara Gama berubah bergetar. Dia sangat menerima Sheila yang marah padanya, dia tahu dia pantas menerima itu. Tapi bolehkah Gama memeluknya malam ini? Gama ingin melepaskan semua kerinduannya dan meluapkan betapa leganya dia sekarang saat Sheila sudah baik-baik saja di hadapannya.

     "K-kamu, istirahat gih." suara Sheila tak kalah berat dan bergetar mengatakan itu.

     Entah mengapa hati Gama mencelos mendengarnya. Ini alasan dan penolakan?

     "Aku ju-ga.. Pengen istirahat." Sheila mengalihkan pandangannya dengan gugup.

     Gama mundur lalu mengusap wajahnya gusar. Sebisa mungkin ia mengontrol nafas dan mengatur air matanya agar tidak mengalir. Secepatnya dia mengusap kedua mata itu sebelum nanti dia menangis di hadapan Sheila.

     Gama pun harus menerima ini, Sheila membencinya, Sheila pasti masih membencinya. Harusnya Gama bisa sadar diri untuk itu.

     Gama menghela nafas panjang dan menghembuskannya kasar. Dia berusaha untuk menenangkan diri dari kegugupannya.

     "Lo.. Tidur di kamar gue aja malam ini. Gue di luar."

     Bahkan ternyata Gama pun mempunyai kamar pribadi di sini. Sedekat itu ya dia dengan Damian?

     Sheila mengangguk kecil dan memainkan kuku tangan di bawahnya. "Kamarnya dimana?" tanya nya pelan.

GAMALIÉLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang