15 | CONFIDENT

180K 22.3K 15.1K
                                    

• VOTE DAN COMMENT GENGS •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• VOTE DAN COMMENT GENGS

[ RAMEINSSS PARAGRAF NYA YUPS ]

(note: bacanya jangan di skip-skip biar feel-nya lebih bisa di nikmati) |( ̄3 ̄)|




------

     Gama menepikan mobilnya di sebuah pinggiran jalan gelap, lengang, rimba, tak ada perumahan sama sekali yang terlihat dan malah kiri kanan depan belakang mereka sudah di kelilingi hutan.

     Seraya membuka sabuk pengaman nya, dia memerhatikan keadaan gadis yang terbaring di kursi belakang lewat kaca. Dia masih sama. Menutup wajahnya menyembunyikan tangisan.

     Masabodo dengan Sheila yang sekarang sangat marah padanya, Gama tidak peduli itu. Dia keluar dan menuju pintu nomor dua, membukanya untuk mengecek keadaan Sheila tadi.

     Gama menghela nafas, dia tak yakin Sheila mau keluar dengan mudah.

     "Shei.."

     "Sheila." panggilnya lagi.

     Lihat, Gama tahu Sheila sangat membencinya sekarang. Sangat paham itu. Akhirnya Gama masuk ke dalam juga untuk menghampirinya.

     "Sayang.." Gama menarik kedua tangan Sheila yang menutupi wajahnya.

     Gadis itu terkejut, dia akan memberontak namun Gama sudah lebih dulu menekan tangannya ke bawah agar tidak bisa menutupi wajahnya lagi.

     Lelaki itu menyentuh pipinya yang basah, menepikan helaian-helaian rambutnya kebelakang. "Sayang, maafin aku."

     Dapat Gama lihat air mata Sheila mengalir deras lagi di depan wajahnya sekarang. Tatapannya sendu, alisnya menyatu, sangat-sangat tersiksa. Hei, sejahat itu kah Gama padamu, Shei? "Kak.."

     Sepertinya Sheila benar tersinggung dengan Gama yang mengatainya sampah tadi, saat makan malam itu.

     "Kak.. Lepasin aku."

     Karena masih mencoba memberikan kemurahan hatinya untuk orang yang ia sayang, lelaki itu mengecup keningnya singkat dan akhirnya ia melepaskan tangannya di pergelangan Sheila.

     "Lepasin. Aku nya yang di lepasin, hidup aku, kebebasan aku, aku mau lepas dari kamu, Kak.."

     Dia melawak. Gama menggeleng keji mendengar itu. "Buat apa di lepasin? Lo udah cinta ke gue."

     "Bahkan gue bawa lo kesini buat resmiin hubungan kita. Kita jadian."

     Sheila yang mendengar itu hanya tersenyum tanpa arti lalu dia memalingkan wajahnya.

GAMALIÉLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang