Hari terus berlalu, Rizky masih disibukkan oleh pelanggannya yang merupakan orang suruhan Imran.Pesta kemarin membukakan mata Rizky bahwa orang itu adalah suruhan Imran karena ia sempat melihat orang itu berbincang bersama Imran.Namun Rizky mengikuti permainan kakaknya, ia berpura-pura tidak tahu dan meladeni apapun mau pelanggan bernama Andrew itu.Tak tanggung-tanggung Andrew menawarkan pendanaan untuk pameran Rizky tahun ini.Andrew sendiri memang bekerja di bidang kesenian, sehingga dia dengan antusias menerima permintaan Imran, bahkan ia berterima kasih karena ia bisa menemukan pelukis berbakat seperti Rizky.
Hari ini meski hari minggu Rizky akan tetap pergi ke galeri,ah...kakaknya sedang libur, pasti dia bahagia memiliki waktu lama bersama istrinya.Kini Imran sudah seperti duri dalam hidupnya, jika ia teringat nasib beruntung kakaknya yang berjodoh dengan Dinda, selalu sukses menusuk hatinya.
Rizky berusaha menenangkan hatinya dan segera keluar kamar untuk sarapan bersama.Meski hari libur keluarganya tetap menjalani rutinitas sarapan bersama.
Rizky tiba di ruang makan, sudah ada Nenek dan ibunya di sana,"Pagi Nek, Mi...!",Rizky mengecup pipi kedua wanita itu bergantian
"Pagi Ky!",jawab Rekha
"Pagi Sayang!",jawab Hema
Tak lama kemudian Salman dan Kharisma ikut bergabung.Salman melakukan apa yang dilakukan Rizky saat menyapa Rekha dan Hema, sedang Kharisma hanya mengucapkan 'selamat pagi',lalu segera membantu Hema menyiapkan sarapan.Jacky menyusul hadir dengan mengucap 'selamat pagi' pada semuanya.Berikutnya pasangan yang kembali mencokel luka Rizky datang dengan wajah tanpa dosa menyapa semuanya.Rizky hanya melirik sesaat pada keduanya, karena mata kakaknya itu sekarang tak bisa lembut kepadanya, sedang Dinda merasa tak suka dengan cara Rizky meliriknya, ia seperti tak dianggap ada oleh Rizky.
Lama Zayn tak kunjung bergabung, sehingga Hema meminta Rizky memanggilnya.Rizky bergegas memanggil Zayn.Karena Zayn yang masih terlelap membuat Rizky cukup lama kembali ke ruang makan bersama Zayn.
"Biasakan disiplin Zayn!",tegur Rekha begitu kedua cucunya tiba di meja makan
"Maaf Nek, semalam tidur kemalaman!",jawab Zayn
"Main game?",entah Rekha bertanya atau menebak.Zayn diam saja, ia tahu neneknya sedang kumat.
"Waktu teramat berharga,seharusnya tidak kau gunakan untuk hal sia-sia seperti itu!",oceh Rekha
"Rizky, apa kau ke galeri hari ini?",Jacky segera menyela ocehan Rekha sebelum merembet kemana-mana
"Iya Pi!"jawab Rizky singkat
"Kembalikan uang pelanggan yang membuatmu bekerja di hari ini,Papi menyewamu!",seloroh Jacky nampak kekanakan
"Ck...apa sih Pi!, bercandanya tidak lucu!",sungut Rizky
"Papi tidak bercanda!, Papi ingin main basket bersama kalian pagi ini.Zayn...kau juga tidak boleh keluyuran hari ini!",si bungsupun mendapat keputusan mutlak
"Pi....!",Zayn ingin protes, dia sudah ada janji bertemu Kirana jam 10 nanti.Hubungannya mulai membaik dengan Kirana bagaimana bisa ia menyia-nyiakan itu?.
"No debat!",Jacky sudah menunjukkan kuasanya, Rizky dan Zayn lemas seketika.Rizky tak akan bisa menanggung nyeri di dadanya jika terlalu lama melihat Imran dan Dinda bersama.Sedang Zayn resah jika nanti Kirana marah dan kembali menutup diri darinya karena menganggapnya pembohong.
"Din, kau ikut bermain ya!",ucap Jacky tak peduli wajah lesu Rizky dan Zayn
Semuanya nampak terkejut dengan ajakan Jacky pada Dinda,"Bercandanya jangan aneh-aneh deh, Pi!",Imran yang bersuara,
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengikuti Takdir
FanfictionDinda hanya bisa mengikuti kemana takdir akan membawanya,setelah kepergian sang ayah.Tanpa Dinda duga,sahabat sang ayah memintanya untuk menikahi Imran,putra dari sahabat ayahnya itu.Dan disana dia bertemu dengan Rizky,adik Imran yang sepertinya men...