19

56 11 106
                                    

"Untuk apa ke galeri Rizky?",tanya Imran menjawab pertanyaan Kirana.Kampus ini juga menjadi tempatnya mengenyam pendidikan dulu, jadi dia hafal denah kampus itu.

"Untuk melihat lukisan Kak Rizkylah, kau pasti tidak tahu kan kalau istrimu menyukai lukisan?",tukas Kirana

"Aku tahu kalau istriku menyukai lukisan.Dia bisa melihat lukisan Rizky di rumah, bahkan dia bisa menggunakan galeri Rizky sesukanya.Kau pasti tidak tahu kalau di rumah kami ada galeri Rizky juga kan?",cara Imran menanggapi Kirana terdengar kekanakan

"Tapi Dinda pasti suka melihat galeri Kak Rizky yang di luar.Tempatnya sangat indah Din!",Kirana mempengaruhi Dinda

"Bolehkah aku ke galeri mas Rizky?",Dinda tergoda dan mencoba meminta izin pada suaminya

Imran masih befikir namun Kirana sudah menyaut,"Kenapa tidak boleh sih?"

Zayn hanya menjadi penonton saja, tidak ada niat membela kekasihnya atau menghentikan kekasihnya.

"Apa suatu saat kau akan mendatangi kantorku juga?",Imran merasa iri atas permintaan izin Dinda

"Hey...ada apa dengan pertanyaanmu itu?,Dinda ini istrimu kenapa kau harus bertanya?,kalau kau mau dia datang ke kantormu dia pasti akan ke sana!,kenapa jadi membandingkan dengan galeri kak Rizky?",cerocos Kirana sok benar

"Aku tidak bicara denganmu, kuharap kau diam!",tukas Imran,Kiranapun merasa diskak mat, ia mendumel sendiri.Zayn jadi gemas melihat Kirana, ia menggenggam punggung tangan Kirana agar berhenti

Pesanan mereka datang, merekapun menyantap makanan masing-masing melupakan pembicaran tentang kepergian Dinda ke galeri Rizky.

"Aku harus kembali ke kantor, nanti kalau kau sudah selesai kuliah jangan lupa kabari aku!",pamit Imran

"Baik Mas!",jawab Dinda, lalu sepasang suami istri itu berpisah

"Pokoknya kau harus ikut ke galeri Kak Rizky, Din!, kau pasti suka melihat galerinya!",desak Kirana seperginya Imran

Dinda teringat permintaanya pada Rizky yang ingin melihat galeri tempat Rizky bekerja.Jelas Dinda ingin sekali tahu tempat itu, tak hanya pemilik galerinya yang menjadi alasannya untuk datang ke tempat itu, tapi ia ingin tahu seperti apa galeri yang digunakan seorang pelukis saat bekerja.Selama ini ia hanya suka melukis, belum pernah sekalipun terhubung dengan pelukis yang memang berkarir dengan galerinya seperti Rizky.

Namun sepertinya akan menimbulkan masalah jika ia nekat pergi ke sana mengingat Imran tadi menunjukkan ketidaksukaannya atas rencana itu ,"sepertinya Mas Imran tidak mengizinkanku!",jawab Dinda, mencoba lebih mementingkan perasaan suaminya dibanding perasaannya.

Selama 1 minggu ini baik Dinda maupun Rizky mencoba ikhlas mengikuti jalan takdir mereka.Keduanya sama-sama tak berfikir untuk memperjuangkan perasaan mereka.Dinda selalu meninggalkan galeri Rizky jika adzan ashar sudah berkumandang.

Rizkypun mengikuti rencana Imran, ia meladeni Andrew dengan baik.Kedekatannya dengan Andrew sedikit mengalihkan fikirannya untuk ingin selalu bersama Dinda.1 bulan lagi Rizky akan menggelar pameran pertamanya yang disponsori Andrew.Sebenarnya jika Rizky mau ia bisa sejak lama menggelar pamerannya sendiri, namun Rizky ingin ada pensponsor yang mengapresiasi kemampuannya.

"Memangnya kenapa dia tidak mengizinkanmu?, bukankah kak Rizky adiknya, yang berarti adikmu juga?"tanya Kirana merasa heran akan sikap Imran

Zayn sedikit paham masalah antara kedua kakaknya, iapun menenangkan kekasihnya,"Sayang, jangan memaksa Kak Dinda!"

"Aku tidak memaksa, aku hanya heran dengan tingkah cowok menyebalkan itu!",saut Kirana kesal

"Kirana...!",Zayn merasa tidak enak pada Dinda atas ucapan Kirana, juga tidak suka Kirana terlalu membenci kakaknya

Mengikuti TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang