BAB 11

475 74 5
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Kania berjalan mendekat ke arah Ranti dan pak Arga. Ia ingin memastikan apakah benar sosok pria yang ada di hadapannya ini adalah teman semasa sekolahnya dulu saat dikampung.

"Mbak.. ada apa mbak?" Tanya Ranti yang heran dengan sikap kakak iparnya itu. Menatap pak Arga dengan fokus sampai pak Arga jadi malu sendiri dibuatnya.

"Kamu.. kamu Arga Satya Prananda kan?" Tanya Kania.

Ranti kaget mendengar ucapan kakak iparnya. Ia heran kenapa kakak iparnya mengetahui nama panjang pak Arga. Ranti hanya bisa menatap kakak iparnya dan juga pak Arga yang sedikit terlihat kebingungan.

"Iya itu nama asli saya.." jawab pak Arga.

"Kamu lupa sama aku? Kamu gak inget aku?" Ujar Kania.

Pak Arga mencoba untuk mengingat-ingat apakah ia memang mengenal wanita yang ada di hadapannya ini. Namun sudah berusaha sekuat mungkin pak Arga juga tidak bisa mengingatnya.

"Maaf saya tidak ingat, memangnya kita pernah kenal dimana ya?" Tanya Pak Arga.

Kemungkinan karena Kania yang saat ini terlihat berbeda tidak seperti dulu yang hanya gadis di desa. Hal itu membuat Pak Arga tidak mengingatnya sama sekali. Kania mencoba untuk mengingatkan kembali ingatan pak Arga dengan cara mengkuncir rambutnya dengan tangan. Karena saat masa sekolah dulu Kania selalu mengkuncir dua rambutnya.

"Aku Kania temen sekolah kamu waktu SMP dulu.. aku sering kuncir dua begini.. ingat?" Ujar Kania sambil mengkuncir rambutnya dengan kedua tangannya.

"Aaaahhh iyaaa saya ingat.. Kania Azzahra kan? Yang setiap hari jalan kaki sambil rambutnya di kuncir dua.. iya.. iyaa.. aku ingat, jadi kamu sekarang tinggal disini? Gak di kampung lagi?" Ujar pak Arga.

"Orang tua aku masih di kampung dan aku tinggal disini bersama suamiku dan juga Ranti adik ipar aku.. jadi setelah lulus SMA kamu pindah ke kota yaa..pantesan aku gak ketemu kamu lagi.." jawab kania.

Ranti hanya terdiam sambil melihat kakak iparnya asik mengobrol dengan pak Arga. Ranti sama sekali tidak menyangka bahwa kakak iparnya ternyata kenal dengan Pak Arga.

"Mbak.. ngobrolnya di dalem aja dong.. panas nih!!" Ujar Ranti.

"Ehh.. iya.. maaf keasikan ngobrol sampe lupa ngajakin masuk.. masuk dulu dong Arga.. " ujar Kania.

Ranti hanya geleng-geleng kepala melihat kakak iparnya itu, sangking kesenangannya ketemu sama teman semasa sekolah sampai lupa segalanya. Pak Arga mendorong kursi rodanya Ranti menuju ke rumahnya. Padahal Ranti ingin mengayuhnya sendiri.

"Mas.. sampai disini aja.. saya bisa mengayuh sendiri.." ujar Ranti.

Pak Arga langsung melepaskan tangannya dari pegangan kursi roda. Sedangkan Ranti pergi menuju kamarnya untuk berganti pakaian. Kania menatap pak Arga sambil senyum-senyum sendiri apalagi saat mendengar adik iparnya memanggil pak Arga dengan panggilan mas.

"Duduk dulu ya Arga.. Ranti lagi ganti baju kok.. sebentar aku bikinin minum dulu.." ujar Kania lalu beranjak pergi ke dapur hendak membuatkan minuman untuk pak Arga.

Pak Arga duduk di sofa sambil melihat-lihat sekeliling rumah yang terlihat sangat besar. Bahkan jauh lebih besar dari rumah yang ia tempati. Pak Arga berfikir Kania menikah dengan siapa hingga bisa tinggal dirumah sebesar itu.

"Kania memang wanita yang baik memang sepantasnya ia mendapatkan kebahagiaan dan suami kaya seperti ini.." gumam Pak Arga sambil mengingat saat masa sekolah dulu dimana Kania sering membantunya saat mengerjakan PR. Kania juga sering membagikan makanannya untuknya.

WITH LOVE I FOUND YOU[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang