JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.
Ranti sedang menatap dirinya yang terpantul di kaca miliknya. Untuk kali pertama selama hidupnya ia berdandan lagi setelah selama ini ia hanya dirumah saja. Kali terakhir ia berdandan saat kejadian tragis itu terjadi.
"Waaaahhh.. adik mbak kok cantik banget malam ini.. mau pergi kemana sih.." ujar Kania menggoda Ranti.
"Gausah pura-pura gak tau deh mbak.. " jawab Ranti.
"Ahh iyaa mbak inget mau pergi sama mas Arga ya.. duhh.. so sweetnya.." ujar Kania lagi.
"Dih!! Apaan sih so sweet segala.. cuma pergi kondangan aja kok.." jawab Ranti yang terlihat malu-malu.
Lantas Ranti mencari tasnya karena sebentar lagi Pak Arga akan segera datang. Saat hendak memasukkan ponselnya tiba-tiba ponselnya Ranti berdering. Nama pak Arga muncul di layar kaca ponselnya Ranti.
"Assalammualaikum Ran.." ujar pak Arga.
"Waalaikumsalam mas.." jawab Ranti.
Kania senyum-senyum sendiri saat melihat Ranti yang sedang menjawab telfon. Kania jelas paham siapa yang menelfon Ranti.
"Ini saya mau jemput kamu.. tunggu ya.." ujar pak Arga lagi.
"Iya mas.. hati-hati dijalan.." jawab Ranti.
"Ecieeeee.. di telfon sama yayangnya..." ujar Kania yang terus menggoda Ranti padahal telfonnya belum terputus. Akhirnya Ranti mematikan secara sepihak bahkan tanpa mengucap salam sama sekali.
"Mbak jangan gitu dong.. kalo mas Arga denger gimana? Aku yang malu.." ujar Ranti kesal.
"Ya gapapa dong.. biar mas Arga tau sekalian.. trus kalian bisa langsung jadian gitu.." jawab Kania tanpa fikir panjang.
"Jadian? Mbak lagi ngaco ya? Mana mungkin kami jadian.. kami cuma berteman kok dan lagi pun gak akan mungkin pria seperti mas Arga mau sama wanita cacat seperti aku mbak.." ujar Ranti murung.
Kania merasa sedih saat mendengar ucapan adik iparnya. Apalagi saat mendengar Ranti menyebut dirinya cacat. Hati Kania begitu terluka mendengarnya.
"Kamu gak boleh ngomong kayak gitu.. mbak gak suka.. kamu itu senpurna sayang.. tidak kekurangan sedikit pun.. kamu hanya perlu bertemu seseorang yang melihat kekurangan yang kamu miliki itu adalah suatu kelebihan di diri kamu.. mbak yakin.. mas Arga orangnya.." ujar Kania sambil menggenggam tangan Ranti erat.
Ranti mencoba untuk tidak menangis karena jika ia menangis maka dandanannya akan rusak. Pak Arga masih kebingungan karena Ranti tiba-tiba menutup telfonnya. Namun pak Arga mencoba untuk berfikir positif. Ia langsung keluar dari kamar setelah selesai.
"Ma.. Arga berangkat dulu ya.." ujar Pak Arga izin pamit kepada ibunya.
"Waaaahhh... waaaahhhh... kenapa mama jadi gak ngenalin putra mama ini ya... ada angin apa ini tiba-tiba berpakaian serapi ini.." ujar Mila.
Pak Arga terlihat sangat tampan dengan setelan jas berwarna abu-abu. Rambutnya yang rapi karena habis di pangkas semakin menunjang penampilannya yang terlihat begitu tampan.
"Gimana ma? Menurut mama malam ini penampilan Arga cakep gak?" Tanya pak Arga.
"Cakeeepp dong persis kayak papa kamu cakepnya..." jawab Mila sambil menunjukkan cap jempolnya.
Pak Arga merasa happy tidak rugi ia membeli jas dengan harga yang cukup menguras kantong semua itu demi terlihat tampan di matanya Ranti. Tidak lupa ia memakai parfum sebelum pergi agar nantinya aroma menguap ke penjuru negri.
"Ma.. Arga pamit ya ma.. mau kondangan sama Ranti.. Assalammualaikum.." ujar Pak Arga pamit untuk kedua kalinya sambil mencium tangan mamanya.
"Waalaikumsalam.. salam ya dari mama buat Ranti.. kapan-kapan kamu ajakin Ranti kesini lagi dong.. nanti mama siapin makanan kita makan bareng sama Ranti.." ujar Mila.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH LOVE I FOUND YOU[END]
RomansaGanti judul, Judul pertama (LOVELESS) Ranti Zahira Octaviana yang akrab disapa Ranti kini menjalani hidupnya hanya dengan menggunakan kursi roda. Tragedi yang menimpanya beberapa tahun lalu membuatnya menutup diri terhadap lawan jenis. Ia bahkan eng...