BAB 15

473 62 13
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTE.

Pak Arga sedang mencari keberadaan Ranti di kerumunan tamu. Namun meski mencari pun ia tak bertemu dengan Ranti. Padahal untuk menemukan Ranti tidak lah sulit karena ia mengenakan kursi roda.

"Kamu dimana Ran.. kenapa pergi gak bilang-bilang gini sih.." gumam Pak Arga sambil melihat kesana kemari.

Tanpa pak Arga ketahui Ranti sedang berada di toilet bersama dengan Renata. Ranti masih tetap berada di kursi rodanya sedangkan Renata bersandar di dinding.

"Lancang sekali kamu ya.. pergi bareng sama pak Arga.." ujar Renata sinis.

"Maksud kamu apa ya ngomong seperti itu dan lancang?" Jawab Ranti yang kebingungan kenapa Renata bersikap kasar padanya.

"Kenapa? Kamu gak suka aku ngomong seperti itu? Bukannya bener ya kamu itu lancang dan gak tau diri.." ujar Renata lagi.

"Aku mau pergi.. bicara sama orang yang seperti kamu cuma buang-buang waktu.." ujar Ranti yang mencoba untuk mengayuh rodanya keluar dari toilet.

"Pengecut.. cewek cacat seperti kamu ini cuma bisa kabur doang.. hahaha makanya sadar diri jadi orang.. kamu itu gak pantas disisinya pak Arga.. ngaca!!" Ujar Renata yang semakin tidak terkendali.

Ranti semakin tidak bisa mengendalikan dirinya lagi ingin rasanya ia menangis. Namun semakin ia menunjukkan kesedihannya maka sisi lemahnya akan terus semakin terlihat. Hal itu hanya akan membuat Renata menang Ranti tidak ingin terlihat lemah di mata siapa pun.

"Terserah kamu mau bicara apa.. aku tidak perduli.. permisi.." ujar Ranti.

Namun saat mengayuh kursi rodanya tiba-tiba kursi roda Ranti terdorong kuat ke arah depan. Beruntungnya ada seseorang yang tiba-tiba keluar dari balik closet menarik kursi roda Ranti agar tidak membentur dinding.

"Apa yang kau lakukan!!" Teriak wanita itu dengan ekspresi tidak suka.

"Siapa lagi ini ganggu urusan aku.." gumam Renata kesal.

"Kamu gapapa?" Tanya wanita itu kepada Ranti.

"Gapapa mbak.. terima kasih karna sudah menolong saya.." jawab Ranti.

"Kamu ya.. tidak bisakah bersikap baik dengan orang lain? Saya tidak tau masalah apa yang kalian miliki.. tapi kamu sebagai manusia yang memiliki kesempurnaan di banding dia.. tidak sepantasnya kamu memperlakukannya dengan semena-mena seperti ini.." ujar wanita itu lagi.

"Apaan sih.. gausah pake ceramah deh disini.. gak penting.." jawab Renata sambil berlalu pergi dengan angkuhnya.

Ranti menatap ke arah Renata dengan kesal namun ia tidak bisa apa-apa bahkan untuk membalas pun ia tidak mampu. Ranti cukup merasa berterima kasih dengan wanita yang sudah menolongnya itu.

"Sekali lagi saya berterima kasih sama mbak atas pertolongannya.." ujar Ranti.

"Iya sama-sama.. lagian kamu kenapa bisa sama orang seperti dia disini?" Jawab wanita itu.

"Saya juga gak tau mbak kenapa bisa ketemu dia disini.. saya tadinya cuma mau ke toilet aja.." ujar Renata.

"Yauda aku bantu keluar yaa.." ujar wanita itu sambil mendorong kursi rodanya Ranti.

Ranti sudah tidak memiliki tenaga lagi untuk mengayuh kursi rodanya setelah apa yang terjadi barusan. Saat kursi rodanya melaju kencang menuju dinding ia sudah pasrah. Jika wanita itu tidak menolongnya maka ia sudah pasti akan terluka.

"Kamu pergi kesini sama siapa?" Tanya Wanita itu.

"Sama teman satu kerjaan saya mbak.. itu orangnya.." jawab Ranti sambil menunjuk ke arah Pak Arga yang terlihat menoleh kesana kemari.
Wanita itu pun langsung menatap seseorang yang di tunjuk oleh Ranti.

WITH LOVE I FOUND YOU[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang