BAB 16

483 61 15
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Ranti masuk kerumah dengan ekspresi wajah yang tidak mengenakkan. Lingga dan Kania heran melihat adiknya yang cemberut. Lingga menyenggol lengan istrinya dan Kania pun tidak paham alasan kenapa Ranti terlihat cemberut seperti itu.

"Sayang Ranti kenapa.. kok cemberut begitu?" Ujar Lingga sambil bisik-bisik.

"Aku juga gak tau mas.. pulang kondangan kok malah cemberut begitu.. aneh yaa.." jawab Kania juha sambil berbisik.

"Jangan-jangan Ranti ditinggal sama Arga.." ujar Lingga.

"Haa... masa sih mas.. gak mungkin banget.. Arga gak mungkin kayak gitu.. jangan ngaco deh mas..aku mau nanya langsung ke Ranti.." jawab Kania lalu ia langsung beranjak dari duduknya hendak menghampiri Ranti di kamarnya.

Tok...tok..tok..
Kania mengetuk pintu kamarnya Ranti.
"Ran.. boleh mbak masuk?" Ujar Kania dari luar.

"Masuk aja mbak.. gak dikunci kok.." jawab Ranti.

Kania pun langsung masuk ke dalam kamar terlihat Ranti sedang menghapus dandanannya. Kania langsung menghampiri Ranti dan duduk di ranjang.

"Gimana tadi kondangannya? Seru gak Ran?" Tanya Kania yang mencoba mengorek informasi.

"Aku kan ke kondangan loh mbak.. bukan lagi pergi ke tempat permainan..  masa seru sih.. ya biasa aja mbak ke kondangan kayak biasanya makan abis itu salaman terus pulang.." jawab Ranti sambil membersihkan wajahnya.

"Ya mana tau gitu disana seru ada permainannya.. hehehehe" ujar Kania yang kikuk.
Awalnya ia ingin mengorek informasi malah sekarang ia merasa canggung karena salah sasaran.

"Mbak.. mas Arga itu dulu banyak pacarnya ya?" Tanya Ranti mendadak dan hal itu pun membuat Kania menlonjak kaget.

"Haaaa.. kok kamu nanya begini? Memangnya kenapa Ran?" Jawab Kania.

"Gapapa sih mbak.. cuma tadi pas di kondangan mas Arga ketemu sama mantan pacarnya.. namanya Rini.." ujar Ranti sambil memperlihatkan wajah yang sedih dan cemburu.

"Eehhh.. Rini?? Jadi mereka pernah jadian?" Ujar Kania kaget.

"Mbak kenal juga sama mbak Rini?" Tanya Ranti.

"Emm... kenal sih Ran.. Rini itu adik kelasnya mbak di sekolah.. kebetulan dia sering main ke kelas mbak dulu.. terus deket sama Arga.. tapi mbak gak tau kalau mereka jadian setelah itu.." jawab Kania.

"Ohh gitu.." ujar Ranti singkat.

Kania langsung curiga bahwa saat ini Ranti sedang merasa cemburu dengan kehadiran Rini. Apalagi kebetulan mereka saling bertemu di waktu yang sangat tidak tepat.

"Kamu cemburu Ran?" Tanya Kania spontan.

"Apa?? Cemburu? Maksud mbak aku cemburu gimana? Cemburu sama mereka? Ihh engga dong.. ngapain juga cemburu.." jawab Ranti menolak dengan keras kenyataan bahwa sebenarnya ia mulai cemburu.

"Mbak kirain kamu cemburu.. yasudah setelah ini kamu mandi terus langsung tidur yaa.. jangan difikirin lagi soal Rini toh mereka uda putus kan? Hehehe" ujar Kania sambil mengusap kepala Ranti.

"Ihh mbak apaan sih.. siapa juga yang mau mikirin mereka.. gak penting banget.." jawab Ranti.

Kania hanya tersenyum mengejek melihat Ranti yang bersikeras menyangkal soal perasaanya. Kania berfikir itu adalah hal yang wajar karena Ranti masih belum sepenuhnya ingin membuka hatinya. Perlahan-lahan pasti Ranti akan menyadari perasaannya sendiri.

"Mbak keluar dulu ya Ran.. kamu langsung istirahat yaa.." ujar Kania sambil beranjak pergi.

"Iya mbak.." jawab Ranti.

WITH LOVE I FOUND YOU[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang