BAB 22

405 62 18
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit akhirnya mereka sampai dirumah pak Arga. Tidak lupa Ranti mengambil bunga yang khusus di bawakannya untuk mamanya pak Arga.

"Assalammualaikum.." ujar Ranti dan pak Arga serentak.

"Waalaikumsalam.. kalian sudah datang? Kenapa lama banget nyampenya.. tante nungguin loh.." jawab Mila.

"Maaf tante.. tadi Ranti minta mas Arga ke tempat penjual bunga dulu.. ini Ranti bawain bunga buat tante.." ujar Ranti sambil menyodorkan bunga kepada mamanya pak Arga.

"Waaahhh.. ini kan Anyelir merah.. cantik sekali bunganya.. terima kasih ya nak Ranti.. tante suka loh bunganya..jadi nambah koleksi bunga tante deh ini.." jawab Mila.

Ranti merasa senang karena mamanya pak Arga terlihat menyukai bunga yang ia bawa. Tidak sia-sia ia meminta pak Arga untuk menemaninya membeli bunga.

"Sebentar ya.. tante bawa bunganya ke perkumpulan bunga-bunga tante.." ujar Mila sambil berjalan pergi menuju ke teras depan rumahnya meletakkan bunga yang di bawa Ranti sejajar dengan bunga-bunga miliknya.

"Mama saya seneng banget kalau dikasi bunga.. padahal bunga yang ada di depan rumah.. udah full banget, rumah persis kayak kebun bunga.." ujar pak Arga.

"Ya gapapa dong mas.. lagian kan tante Mila suka sama bunga.. dan itu yang ngebuat mamanya mas bahagia kenapa harus di larang.." jawab Ranti.

"Iya deh.. iya.. kalau kamu sukanya apa Ran?" Tanya Pak Arga.

Ranti seketika menoleh karena pertanyaannya pak Arga. Karena kurang fokus ia hampir saja salah tangkap dengan ucapannya pak Arga. Ia berfikir pak Arga bertanya siapa yang ia sukai. Padahal pak Arga bertanya apa yang ia sukai.

"Ohh.. itu.. saya suka baca novel mas.. iya .. itu hobi saya.." jawab Ranti gelagapan.

"Novel? Kamu suka membaca ya Ran.. novel apa yang kamu suka? Genrenya? Horor,comedy,atau romantis?" Tanya pak Arga lagi.

"Apa aja sih mas, yang penting alur ceritanya seru dan candu untuk di baca terus.." jawab Ranti.

Pak Arga hanya menganggukkan kepalany saja seolah-olah mengerti tentang novel.

"Memangnya mas pernah baca novel?" Tanya Ranti.

"Engga.. hehehe.. saya kan cowok masa bacanya novel-novel romantis.." jawab pak Arga.

Mila pun kembali masuk ke dalam rumah ia melihat putranya begitu terlihat bahagia ketika mengobrol dengan Ranti. Setelah lama ia tidak melihat putranya bersama dengan seorang wanita. Akhirnya ada seorang wanita yang akan menemani putranya ia berharap kelak Ranti akan berjodoh dengan Pak Arga.

"Hayooo.. kalian lagi bahasin apa?" Tanya Mila.

"Mama mau tau aja sih urusan anak muda..." jawab pak Arga.

"Anak muda apanya.. yang masih muda cuma Ranti.. kamu itu uda tua, uda harusnya menikah.. kapan kamu mau nikah? Kamu gak mikir mama ini semakin tua.. pengen liat kamu menikah Arga.." ujar Mila.

Ranti terkekeh melihat pak Arga yang di omeli oleh mamanya. Apalagi saat di katai sudah tua padahal pak Arga masih terlihat muda meski umurnya hampir kepala tiga.

"Ihh.. mama ini.. sabar dong ma.. calon mantu mama lagi proses.. jadi harap bersabar dan tunggu waktunya.." jawab pak Arga.

Mila langsung melirik ke arah Ranti, ia sadar bahwa yang di maksudkan oleh putranya adalah Ranti. Ia juga paham kalau bukanlah hal yang mudah untuk meyakinkan Ranti akan perasaan yang dimiliki putranya itu. Pasti Ranti akan berfikir bahwa putranya hanya kasihan kepadanya. Wanita yang memiliki kekurangan seperti Ranti pasti memiliki rasa tidak percaya diri di dalam dirinya.

WITH LOVE I FOUND YOU[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang