BAB 24

426 68 20
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Pak Arga mengantarkan Rini yang hendak pamit pulang. Sedangkan Ranti masih berada di dalam rumah bersama dengan bu Mila.

"Mas.. makasi ya jamuan makannya.. makanannya enak banget.." ujar Rini.

"Makasi juga Rin uda repot-repot bawain makanan buat aku.. salam ya ssma mama kamu.." jawab Pak Arga.

"Iya mas.. nanti aku sampein.. aku pamit ya mas.." ujar Rini.

"Loh mobil kamu kemana Rin? Kok gak ada.. kamu tadi naik apa kesini?" Tanya Pak Arga.

"Oh itu mas.. mobil aku lagi di bengkel.. jadi tadi aku kesini naik taksi.." jawab Rini sambil tersenyum kikuk.

Pak Arga langsung merasa iba dengan Rini karena terpaksa naik taksi padahal jarak rumahnya sangat jauh dari rumah Rini. Sudah pasti harga ongkos taksi biayanya mahal.

"Jadi kamu pulang ini naik taksi juga Rin.. tapi disini gak banyak taksi yang lewat Rin.." ujar Pak Arga.

Perumahan kompleknya pak Arga memang lah bukan area yang banyak di lewati taksi karena daerah itu rata-rata orang memiliki kendaraan sendiri. Maka jikalau ada taksi pun itu adalah taksi yang kebetulan sedang mengantarkan orang lain.

"Yauda gapapa mas.. aku bisa jalan kaki ke arah jalan besar kok pasti ketemu taksi juga.." jawab Rini.

Pak Arga berfikir keras dengan keadaan yang membingungkan ini. Ia tidak mungkin membiarkan Rini jalan kaki sendirian menuju jalan besar. Namun ia juga tidak bisa meninggalkan Ranti.

"Rin.. tunggu.." ujar pak Arga menghentikan langkah kakinya Rini.

Rini pun langsung menoleh kebelakang sesaat pak Arga memanggil namanya. Rini sudah paham bahwa pak Arga tidak akan membiarkannya pulang sendirian.

"Bentar ya Rin.. kamu tunggu disini dulu.." ujar Pak Arga.

Pak Arga langsung masuk menemui Ranti di dalam. Terlihat Ranti sedang berbincang dengan bu Mila.

"Ada apa Arga?" Tanya Bu Mila.

"Itu ma.. aku mau nganterin Rini pulang ma.." jawab Pak Arga.

"Buat apa kamu anterin dia pulang.. dia bisa pulang sendiri kan.." ujar Bu Mila.

"Kasian ma.. taksi kan gak ada yang lewat di jalan rumah kita.. masa Rini harus jalan kaki.. gimana kalau saya sekalian anterin kamu pulang Ran? Kamu gak keberatan?" Tanya Pak Arga.

Mila langsung menatap kesal ke arah putranya itu, kenapa masih memikirkan mantan kekasihnya itu. Sedangkan Ranti tepat ada di hadapannya meski ia tidak melupakannya.

"Kamu ini.." ujar bu Mila.

"Gapapa kok tante.. kasian juga mbak Rini kalau harus jalan kaki sendirian.. Ranti gapapa kok kalo di antar barengan sama mbak Rini.. mas Arga cuma gak tega aja mungkin biarin mbak Rini jalan kaki.." jawab Ranti yang memotong omongannya Bu Mila.

"Yasudah.. mama tekankan sama kamu.. antar pulang Ranti dengan selamat.. awas aja kalo ada apa-apa.." ancam Bu Mila.

Pak Arga menganggukkan kepalanya setuju, ia langsung mendorong kursi rodanya Ranti. Bu Mila tidak ikut keluar mengantarkan Ranti karena ia enggan menatap wajah Rini lagi.
Ranti pun langsung pamit dengan mencium tangannya Bu Mila.

"Hati-hati ya Ran.. kapan-kapan main kesini lagi.. tante pastikan siapa pun tidak akan ada yang mengganggu.." ujar bu Mila.

"Iya tante.. makasi atas makanan enaknya.. Ranti suka.. suka banget.. Ranti pulang dulu ya tan.. assalammualaikum.." ujar Ranti.

WITH LOVE I FOUND YOU[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang