END

846 64 9
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Ranti dan pak Arga sedang dalam perjalanan kembali pulang ke Bandung. Setelah lamaran dadakan kemarin pak Arga dan Ranti memutuskan untuk pulang. Bunda Asih pun setuju akan hal itu, menurutnya mereka memang haruslah segera kembali pulang kerumah terutama Ranti.

"Mas.. itu nanti anak-anak pulangnya gimana.. gak muat dong cuma satu mobil.." ujar Ranti.

"Kamu tenang saja, saya sudah memesan bus untuk mereka.. mereka malah jauh lebih senang karena bisa naik bus.." jawab Pak Arga.

"Tapi aku ngerasa gak enak hati sama bunda mas.. masa kita main pulang kayak gini.." ujar Ranti yang merasa tidak enak hati meninggalkan bunda Asih terburu-buru seperti ini.

"Kenapa musti gak enak hati? Lagian kita kan bukan putus hubungan sama bunda Asih.. kita juga masih bisa main ke panti kapan-kapan.." jawab pak Arga sambil tersenyum.

Ranti hanya menganggukkan kepalanya sambil menatap cincin rerumputan yang dibuat oleh pak Arga kemarin saat melamarnya. Meski sudah terlihat layu Ranti masih terus memakainya.

"Kenapa masih di pakai? Kan uda layu.." ujar pak Arga.

"Ini kan cincin lamaran.. gak boleh dibuang.." jawab Ranti.

"Hahahahaha kamu ini.. nanti kan kita ganti cincin yang beneran.. memangnya kamu gak malu diliat orang-orang nanti.." ujar pak Arga lagi.

"Buat apa malu..pokonya aku gak bakalan lepasin cincin ini sampe kita beneran nikah.." jawab Ranti.

"Terserah kamu.. selama itu bisa ngebuat kamu bahagia.. saya tidak masalah.." ujar pak Arga.

Bunda Asih dan mbah Marsih sedang duduk di depan teras rumah. Mereka sedang menikmati teh hangat dan singkong goreng yang di dapat dari kebun tetangga.

"Buk.. aku kok ya sedih.." ujar Bunda Asih.

"Sedih kenapa?" Tanya mbah Marsih.

"Nak Ranti gak tinggal di panti lagi.." jawab bunda Asih.

"Ya gapapa toh.. mereka mau menjemput bahagia.. harusnya kamu seneng bukannya malah sedih.. " ujar mbah Marsih.

"Bukan begitu buk, aku yo sedih aja gak bisa ketemu Ranti tiap hari lagi.. tapi gapapa deh buk.. kasian anak itu, dia berhak bahagia.. aku pun pasti ikut bahagia buk.." gumam Bunda Asih.

"Nahh itu baru bener.."

"Hahahahahaha"
Mbah Marsih dan bunda Asih pun saling menunjukkan tawa sambil menyantap singkong goreng dan teh hangat. Mereka menikmati sore hari yang dingin dengan penuh kebahagiaan.

***

Lingga sedang memakaikan pakaian tidur untuk Ayra putrinya. Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam yang itu artinya Ayra harus segera tidur. Sedangkan Kania sedang berada di dapur, hendak membuat susu untuk Ayra minum.
Kania mendengar suara mobil berhenti di depan rumah mereka. Lalu ia melihat jam di dinding sudah menunnukkan pukul sembilan. Kania berfikir siapa yang datang malam-malam begini.

"Mobil siapa itu.." gumam Kania penasaran.
Setelah selesai membuat susu Kania langsung beranjak menuju ke ruang tamu untuk melihat siapa yang datang.
Terlihat sebuah mobil terparkir di depan rumah. Namun Kania merasa mobil itu tidak lah asing

"Kok mirip mobil Arga.. tapi gak mungkin ah, mobil kayak gitu kan gak cuma satu.." gumam Kania.

Lingga menunggu Kania yang tak kunjung datang membawa susu. Akhirnya Lingga menggendong Ayra  dan pergi menyusul Kania di dapur.
Namun ia tidak menemukan keberadaan istrinya.

WITH LOVE I FOUND YOU[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang