BAB 4

610 69 1
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Ranti sedang menunggu jemputan sopir pribadinya, setelah mengajar namun tidak sepenuhnya mengajar karena ia hanya membantu pak Arga sebisanya saja namun hanya begitu saja Ranti sudah merasa sangat senang.

Tiba-tiba pak Arga yang sedang mengendarai motornya lewat di samping Ranti. Ia pun memberhentikan laju motornya hanya untuk sekedar menyapa Ranti.

"Ibu Ranti lagi nunggu siapa?" Tanya pak Arga.

"Jemputan pak.." jawab Ranti singkat.

"Sekolah sudah sepi, perlu saya temani?" Tanya Pak Arga.

"Terima kasih pak.. tapi pak supir saya sebentar lagi jemput kok.." jawab Ranti menolak.

"Baiklah kalau begitu saya pamit duluan pulang ya bu..permisi.." ujar pak Arga sambil melajukan motornya meninggalkan Ranti sendirian.

Pak Arga merasa aneh dengan sikapnya Ranti, Ranti sangat tidak bersahabat. Namun pak Arga beranggapan mungkin Ranti hanya minder dengan keadaannya. Pak Arga pun kembali fokus dengan motornya dan langsung pergi pulang kerumahnya.

Ranti masih menunggu sopir jemputannya yang masih sedang dalam perjalanan. Ranti sedikit menoleh ke arah dimana pak Arga pergi. Lalu Ranti langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Untung hari ini berjalan lancar.." gumam Ranti di dalam hati.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya mobil jemputan Ranti datang. Pak sopir langsung keluar dari mobil untuk membantu Ranti.

"Maaf non tadi macet dijalan.. jadi saya telat sampai disini.. non Ranti sendirian disini? Udah lama?" Ujar pak Sopir yang merasa bersalah.

"Iya gapapa kok pak lagian saya juga belum lama nunggunya.." jawab Ranti.

Pak sopir langsung mendorong kursi rodanya Ranti, saat Ranti sudah masuk ke dalam mobil tanpa di duga-duga seseorang sedang memperhatikannya dari jauh.

"Dia sudah di jemput baguslah.." gumam Pak Arga lalu ia kembali melajukan motornya. Pak Arga yang merasa tidak enak hati memutuskan untuk kembali melihat apakah Ranti sudah di jemput atau belum.
Sesampai ia kembali dan melihat Ranti sudah di jemput ia pun merasa tenang.

"Bagaimana tadi non apakah lancar?" Tanya pak sopir.

"Alhamdulillah lancar pak.. saya sangat menikmati bekerja disana.. semoga sampai seterusnya saya akan merasa nyaman.." jawab Ranti.

"Alhamdulillah saya bahagia mendengarnya non.." ujar pak Sopir.

"Pak kita berhenti di toko buku dulu ya sebentar.." ujar Ranti.

"Iya non.." jawab pak sopir.

Ranti ingin membeli beberapa keperluan alat tulis untuknya mengajar. Ia harus mencatat segala apa pun yang di ajarkan oleh pak Arga agar ia nanti bisa lebih baik lagi.

***

"Ranti kok belum pulang yaa.. pak sopir padahal udah jemput dari tadi.. tapu kok belum juga sampai rumah.." gumam Kania yang merasa kawatir.

Kania sedang sibuk memasak di dapur untuk makan siang mereka. Lingga selalu pulang kerumah disaat jam makan siang, padahal bisa saja ia makan diluar namun saat ditanya kenapa selalu pulang. Ia hanya mengatakan masakan istri lebih enak dari pada tidak seenak makanan restaurant bintang lima.

"Sayaaaang tante kamu kok belum pulang yaaa.. papa kamu juga belum nyampe.. haruskah kita hukum mereka disaat mereka sampai rumah nanti?" Ujar Kania mengobrol dengan Ayra.

Ayra hanya tertawa gemas karena mamanya sedang mengajaknya mengobrol. Dia terus menendang-nendangkan kakinya girang. Beruntungnya Kania memiliki Ayra yang tidak pernah rewel, Ayra sangat pengertian dan Ayra juga bukan anak yang cengeng. Kania begitu beruntung tidak kesulitan merawat Ayra bersamaan dengan perannya sebagai seorang istri dirumah itu.

WITH LOVE I FOUND YOU[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang