BAB 41

496 70 2
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Ranti sedang membereskan buku-buku yang berserakan di raknya. Kegiatan yang ia lakukan hanyalah membantu sebisanya saja. Keterbatasan yang ia miliki sangat tidak mungkin untuknya melakukan hal yang lebih. Mendadak Ranti menemukan sebuah buku yang sampulnya sudah lusuh. Ia merasa penasaran dengan buku itu dan meletakkannya di meja untuk ia baca nanti. Semenjak tinggal di panti Ranti tidak bisa membeli novel terbaru hobi yang biasa ia geluti disaat dirumah.

"Kayaknya buku ini menarik deh.. ntar deh aku baca.." gumam Ranti.

Tok..tok..tok..
"Assalammualaikum.." ujar seseorang dari luar panti.

Ranti langsung menoleh sesaat ia mendengar ucapan salam dari luar. Mendadak Ranti mengingat kalau bunda Asih memanggil seseorang untuk membersihkan kebun. Ranti berfikir tukang kebun itu pasti sudah datang.

"Waalaikumsalam.." jawab Ranti.

Ranti langsung mengayuh kursi rodanya menuju ke depan. Ia harus menemui tukang kebun itu dan memberitahukan apa yang harus di kerjakan.

"Maaf pak.. bunda lagi..."

Belum selesai Ranti menyelesaikan ucapannya raut wajahnya seketika berubah. Ranti bahkan tidak mampu mengedipkan matanya. Ia terus menatap ke arah pria yang sedang berdiri dihadapannya dengan sebuah tas di tangannya.

"Ranti.." Gumam Pria itu yang juga ikut syok, bahkan hingga menjatuhkan tas yang ada di genggamannya.

Tangan Ranti tidak sanggup untuk mengayuh kursi rodanya. Tubuhnya tidak memiliki tenaga lagi disaat ia berhadapan dengan pria yang sudah setahun ini tidak pernah ia temui.

"Siapa yang datang Ranti.. kok gak di suruh masuk.." ujar Bunda Asih.
Ranti langsung menundukkan pandangannya setelah kedatangan bunda Asih.

"Maaf.. mas ini siapa?" Tanya Bunda Asih.

"Maaf bu.. saya Arga, kebetulan saya sedang mencari tempat tinggal di daerah sini.. tapi saya bingung harus kemana.. kebetulan melihat panti ini, jadi saya mampir.." jawab pak Arga.

Mendengar perkataannya pak Arga membuat Ranti merasa begitu terkejut. Kedatangan pak Arga sudah cukup membuatnya kaget. Namun di tambah lagi saat mendengar pak Arga mengatakan ia mencari tempat tinggal. Itu artinya pak Arga tidak hanya sekedar datang namun ia juga menetap lebih lama.

"Kenapa? Kenapa begini? Kenapa bisa mas Arga disini.. mas Lingga sama mbak Kania yang kasih tau.. gak mungkin.. kenapa kami malah ketemu disini.. gak mungkin ini gak mungkin.." gumam Ranti di dalam hatinya.

Ranti mengira kalau kedatangan pak Arga ini ada hubungannya dengan kakaknya dan kakak iparnya. Namun ia masih tidak yakin karena mereka tidak akan mungkin tega berbuat seperti itu. Meski mereka masih berharap ia kembali dengan pak Arga.

"Ohh mas nya sedang mencari tempat tinggal.. tapi ngomong-ngomong ada urusan apa mas nya di desa ini.." tanya bunda Asih.

"Kebetulan saya guru baru di sekolah dasar itu bu.. saya dipindahkan kesini.. jadi saya harus punya tempat tinggal.. tapi sepertinya disini tidak ada kos-kosan atau tempat penginapan ya bu.." jawab pak Arga sambil melihat kesana kemari.

Ranti sudah tidak tahan ingin menghindar dari hadapannya pak Arga. Namun ia tidak bisa melakukannya karena nantinya akan membuat bunda Asih merasa aneh dengan tingkah lakunya.

"Mas Arga ngajar di sekolah di desa ini? Kenapa harus disini? Apa aku harus pergi lagi.." gumam Ranti di dalam hati.

Ranti yang sibuk dengan lamunannya sendiri hingga tidak sadar bunda Asih meminta ia melakukan sesuatu.

"Ran.. Ranti.. kamu kenapa? Kok melamun? Kamu sakit?" Tanya bunda Asih kawatir.

"Eh, engga.. engga kok bun.. Ranti gak kenapa-kenapa.." jawab Ranti yang mulai tersadar.

WITH LOVE I FOUND YOU[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang