26. Berbaikan

103 30 34
                                    

"Marah lama-lama, bikin hati kita gak sehat. Jadi, mari saling memaafkan dan berbaikan."


26 || BERBAIKAN🦁


Paginya, Venus berangkat ke sekolah bersama Bumi. Mau menunggu Angkasa? Cih, Venus tak yakin pria itu datang. Seperti semalam. Venus pikir, mungkin kekasihnya itu sudah berangkat bersama Pelangi.

Nyatanya, Venus tidak tahu bahwa Angkasa datang ke rumahnya.

"Mah, Vey ada?" tanya Angkasa begitu Bulan keluar.

"Udah berangkat sama Bumi tadi."

"Ohh yaudah kalau gitu. Ang, pamit yah. Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam." Setelah mencium punggung tangan Bulan, Angkasa hendak berbalik. Namun, terhenti dengan ucapan Bulan.

"Kamu sama Venus ada masalah?" Angkasa diam, bingung menjawab apa.

"Masalah kecil aja kok, Mah."

Bulan tersenyum hangat. "Kalau ada masalah, diselesaiin yah. Jangan saling ngehindar. Kalian udah besar, belajar mengesampingkan ego masing-masing. Mamah gak bisa ngomong sama Venus, karena tadi malam dia gak turun buat makan. Dia nunggu kamu, katanya kalian mau dinner. Mamah gak tau, dia semalam makan atau enggak. Kalau ditanya, katanya males makan."

Angkasa mengangguk mendengarnya. "Makasih, Mah. Dan, maaf, Ang bikin Venus nangis."

Bulan tersenyum mengerti. Namanya anak muda, dia sudah merasakan semua perjalanan hidupnya bersama Bintang. Jatuh bangunnya, suka dan dukanya. Lagi pula, dalam hubungan kalau tidak ada pertengkaran, rasanya akan terasa hambar.

"Gak apa-apa, sayang. Selagi tidak fatal, Mamah gak masalah."

Angkasa tersenyum lebar. Senang rasanya, mendapat kehangatan dari seorang ibu. Kehangatan, yang sudah lama tidak pernah dia rasakan lagi semenjak kepergian Bundanya.

"Kalau gitu Ang pamit."

***

"Vey!" Venus menoleh, mendapati Mentari berlari ke arahnya dengan senyum lebar.

"Aaaa kangen banget." Jika tidak menjaga keseimbangan, mungkin saat ini Venus telah tersungkur jatuh karena tubrukan tubuh Mentari yang sekarang sedang memeluknya erat.

"Yeuu, tiap hari juga ketemu." Keduanya terkekeh, lalu melepaskan pelukan.

"Vey, nginap dong ntar malem di rumah gue. Bonyok lagi ke luar kota."

"Emm, kenapa gak lo aja yang nginep di rumah gue. Kan di rumah gue rame tuh, ada Mamah, Papah, sama Bumi. Pasti seru deh." Mentari tampak berpikir, menimbang-nimbang keputusannya.

"Okeh!" Mereka pun segera berjalan ke kelas.

"Vey, gimana lo sama Angkasa?" tanya Mentari tiba-tiba membuat langkah Venus terhenti sejenak.

"Nanti lo cerita yah sama gue. Gak harus sekarang kok, tenang."

Venus tersenyum seraya mengangguk.

***

Venus menatap bangku kosong Angkasa, pria itu masih belum datang. Dia menarik nafas berat, dan memeriksa ponsel.

ANGKASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang