13. Angkasa Kembali

321 67 30
                                    

"Sadar diri lo bukan siapa-siapanya, hubungan ini palsu."


13 || ANGKASA KEMBALI🦁

Langit tertawa puas di rooftop, dia menatap kedua temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit tertawa puas di rooftop, dia menatap kedua temannya.

"Lihat, rencana gue berhasil. Angkasa dibenci sama anak-anak, angkasa dapet kasus, dia diskors, dia salah ngomong sama Venus, dan nama baiknya hancur. Hahahah ini namanya satu batu kena empat burung." Langit kembali tertawa jahat, dia sangat senang hari ini.

"Lo emang pinter, Lang." Kedua temannya juga turut senang melihat kehancuran Rivoster, geng saingat mereka. Selama ini anak-anak selalu memuja Rivoster dan mengesampingkan Asgard, dan sekarang? Ah mantaplah pokoknya. Tapi disisi lain, ada rasa kasihan juga dihati keduanya. Mereka merasa ini berlebihan, terlebih menyebarkan aib keluarga Angkasa.

***

Venus duduk disamping jendela, ia tampak merenungi sesuatu. Pandangannya kosong, pikirannya kembali mengingat ucapan Angkasa pagi tadi.

"Diam, lo! Lo bukan siapa-siapa gue! Gak usah ikut campur, sialan!"

Entah kenapa perkataan itu begitu mengganggunya, padahal yang dikatakan Angkasa adalah sebuah fakta.

Mereka hanyalah pacar pura-pura, seharusnya kata-kata itu tak membuat hatinya sakit.

"Sadar diri, lo bukan siapa-siapanya. Hubungan ini palsu," lirihnya.

Sedangkan Bumi masuk diam-diam, dia ingin mengejutkan Venus. Namun, saat hendak mengangkat tangan serta mulutnya yang sudah terbuka bersiap untuk berteriak, suara Venus terdengar.

"Mau ngapain lo disini?" tanya Venus tanpa menoleh. Mau semengendap-endap apapun Bumi, Venus bisa mengetahui kedatangannya melalui aroma parfum adiknya itu.

Bumi mendengus, kecewa karena rencananya untuk mengagetkan Venus selalu gagal.

"Kok bisa tau sih!" cetusnya kesal. Venus tak membalas.

"Kak."

"Hm."

"Hubungan lo sama bang Angkasa, setingan doang?"

"Kenapa lo nanya gitu?"

"Nebak aja."

"Kenapa bisa nebak?"

"Karena ucapan bang Angkasa tadi."

"Semua orang beranggapan begitu?"

"Kalau orangnya pinter."

"Emang lo pinter?"

"Apasih, kok malah jadi lo yang ngasih pertanyaan!" Venus terkekeh geli.

"Keluar sana."

ANGKASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang