15. Panca Sibiangkerok

278 62 25
                                    

"Boleh pake hati, tapi logika jangan mati. Ingat, cinta sama bego itu beda tipis."


15 || PANCA SIBIANGKEROK🦁

Angkasa memandang plafon kamar kosnya, pikirannya menerawang jauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angkasa memandang plafon kamar kosnya, pikirannya menerawang jauh. Mengingat kembali perkataan Venus tadi siang.

"Jangan salahin Cinta. Cinta gak salah, tapi waktu. Kadang kita mencintai diwaktu yang salah, atau bahkan dengan orang yang salah. It's okey, emang gak ada yang tau kapan cinta bakal tumbuh dan dengan siapa. Dan terlalu mencintai itu gak baik, allah gak suka yang berlebih-lebihan, apalagi kalau cinta itu lebih besar untuk ciptaannya dari pada penciptanya." Venus tampak tersenyum manis, dia harus menghapus pendapat buruk Angkasa tentang cinta.

"Intinya yah, boleh pake hati, tapi logika jangan mati. Ingat, cinta sama bego itu beda tipis."

"Cinta itu adalah anugrah yang paling maa syaa allah di dunia, tanpa cinta dunia gak bakal bisa seimbang."

"Lo bayangin, kalau di dunia ini gak ada cinta. Apa yang terjadi? Kehancuran! Gak ada cinta seorang ibu, gak ada cinta seorang ayah, gak ada cinta seorang kekasih, dan gak ada cinta lainnya. Maaf, bukannya mau nyindir. Tapi contohnya, cinta ayah lo. Apa yang terjadi? Keluarga yang tidak bahagia." Venus menatap lekat-lekat mata coklat muda milik Angkasa, mata itu terlihat menyala ketika terkena sinar matahari.

"Gak ada yang salah, hanya saja kita harus menyeimbangkan keduanya. Logika dan hati." Venus menunjuk sendiri pelipis dan dadanya. Ia harap, Angkasa mengerti dengan perkataannya, mengerti dengan apa yang coba dia sampaikan.

Akhirnya, Angkasa mengembangkan senyumnya membuat Venus turun tersenyum jua.

Angkasa jadi senyum-senyum sendiri mengingatnya. pemikiran Venus yang bijak, cukup membuatnya mempertimbangkan kembali pendapatnya tentang cinta. Dulu, Angkasa memilih untuk tidak jatuh cinta karena melihat penderitaan ibunya. Tapi suatu ketika, dia malah luluh dan memberikan hatinya untuk Pelangi-sahabat sekaligus cinta pertamanya. Dia tak bisa menahan perasaannya sendiri, sehingga berakhir dengan sakit hati. Pelangi yang saat itu berstatus sebagai pacarnya, ternyata malah menyukai Langit yang posisinya juga memiliki pacar. Dari situ, bagi Angkasa cinta itu hanya pembodohan dan omong kosong belaka.

Dan sekarang, Angkasa takut jika dia jatuh cinta pada Venus dan kejadian lama kembali terulang.

"Ingat Ang, lo jangan menyesali masalalu atau kejadian-kejadian buruk yang udah lo lalui. Karena itu adalah bagian dari proses hidup, dan berkat hal-hal itulah lo bisa sekuat ini. Harusnya lo bangga sama diri sendiri, karena mampu bertahan sampai hari ini. Jadiin masalalu lo, bekal buat masa depan."

Itu kalimat motivasi terakhir yang dikatakan Venus sebelum keduanya beranjak pulang. Hanya bersama Venus, Angkasa merasa sangat nyaman dan damai. Bahkan dia sudah menceritakan masalalunya yang tak banyak diketahui orang, padahal Keduanya baru dekat.

ANGKASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang