19. Kedatangan Pelangi

275 57 28
                                    

"Sebaiknya jangan datang, jika hanya ingin merusak."


19 || KEDATANGAN PELANGI🦁

"Udah ada yang bucin nih," celetuk Zayn yang ditimpali gelak tawa oleh Dama dan Panca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah ada yang bucin nih," celetuk Zayn yang ditimpali gelak tawa oleh Dama dan Panca."

Angkasa yang baru saja datang merasa tersindir.

"Jilat ludah sendiri, malu-maluin," ejek  Athala.

"Pak, kalau pacar saya sampai pingsan, awas aja." Panca berdiri memperagakan tingkah Angkasa kala itu.

"Bucin, diam!" tuding Dama berperan sebagai pak Juna.

"Ck, lo bilang pacar gue malu-maluin?" cetus Athala memandang sinis pada Zayn. Ikut-ikutan mengejek Angkasa.

"Em ... bu-bukan--" Zayn juga memainkan perannya.

"Sekali lagi gue denger, gue robek mulut lo!"

"Ampun, bang jago."

"Trooooos aja troooos! Nistain trooooos." Angkasa mendelik membuat gelak tawa terdengar. Sedangkan Liam yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala.

"Kan udah diperingatin, Ang. Jangan mandang remeh, apalagi sok-sokan mati rasa. Mati rasa tuh gak ada, tapi yang ada lo belum nemu atau emang lagi gak pengen jatuh cinta. Lebih tepatnya lagi istrahatin hati. Kalau seseorang mati rasa, dia gak bakal pernah ngerasain apa-apa seumur hidup. Bahkan simpati kepada orang lain pun gak bakal ada," jelas Liam panjang lebar.

Melihat teman-temannya yang malah melongo membuat Liam berdecak malas.

"Lima puluh lebih kata, Daebak!" Dama menepuk tangannya. Pasalnya es batu satu ini jarang bicara, sekalinya bicara hanya satu dua kata yang keluar. Tapi, tiap kali dia memberi nasehat, pasti panjang lebar.

"Lebay!" cetusnya.

Teman-temannya pun tertawa.

"Makanya Ang, jangan begitu lain kali. Gak ada yang tau kapan tuhan membalikkan hati kita," seru Athala yang disetujui oleh Zayn.

"Truee!"

"Iya-iya, gue salah. Gini yah rasanya jatuh sedalam-dalamnya, padahal dulu gue gak gini banget pas masih sama Pelangi. Venus bener-bener bisa bikin gue gila." Angkasa berdecak dan tersenyum kecil.

"Mungkin cinta sejati?" ungkap Dama yang sedikit tidak yakin.

"Nikmatin aja."

Angkasa megangguk. "Pkoknya gak bakal gue lepas," ujarnya penuh tekad. Liam yang meihat itu terseyum kecil.

***

Venus mengetuk pintu Kos Angkasa, disekitanya tampak gelap. Hanya ada cahaya remang-remang dari beberapa rumah, tapi itu tak membuat penglihatannya gelap karena terbantu dengan cahaya bulan.

ANGKASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang