04. Demi Apa?

469 113 269
                                    

"Tidak perlu takut untuk melangkah, jika kamu merasa sudah tidak sanggup maka pergilah, jangan memaksakan diri."


04 || DEMI APA, WOY?!🦁

Venus berjalan dengan tergesa-gesa di koridor sekolah, sesekali ia menoleh kebelakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Venus berjalan dengan tergesa-gesa di koridor sekolah, sesekali ia menoleh kebelakang. Saking tergesa-gesanya, beberapa kali ia tak sengaja menabrak anak-anak yang berpapasan dengannya, gerutuan dari para korban pun tak diindahkan olehnya.

Perlahan langkah Venus mulai melebar dan cepat. bukan jalan lagi, tetapi berlari.

Hingga akhirnya ia tak sengaja menabrak seseorang sampai keduanya jatuh ke lantai dengan posisi Venus berada diatasnya. Venus melotot saat mendapati Angkasa di bawahnya, degan cepat ia bangkit. Kemudian disusul Angkasa.

Tanpa mereka sadari, sedari tadi anak-anak berkumpul memeperhatikan mereka. Ada yang terlihat berbisik-bisik. Sementara itu, anggota Rivoster yang lain berada tak jauh dibelakang Angkasa. Sedikit terkejut, atas kejadian barusan.

"Maaf, gue gak sengaja," tutur Venus. Kedua tangannya menyatu.

Saat akan kembali melanjutkan langkahnya, seseorang mencekal tanganya. Hal itu sontak membuat Venus berhenti.

"Aduh, kan gue udah minta ma--" Venus yang menoleh, seketika terkejut hingga ucapannya terputus.

"Langit?" gumamnya. Tadi Venus pikir Angkasa yang menahannya karena tidak bisa menerima permintaan maafnya begitu saja. Tapi ternyata malah orang yang sedari tadi dia hindarin.

"Iyah, kenapa? ngarepnya si brengsek, ini?" tanya Langit. Tatapannya teralih pada Angkasa. Anggota Rivoster yang mendengar itu maju, tak terima atas kata brengsek yang ditujukan untuk Angkasa.

Angkasa menyuruh mereka diam, tidak perlu ikut campur.

"Apaan, sih!" Venus menyentak kasar tangan Langit.

Atensi Langit kembali pada Venus. "Kenapa sih, dari tadi hindarin aku terus?" tuturnya kesal.

"Itu berarti gue gak mau ketemu lo! Gak peka banget sih jadi cowok," cerca Venus. Kembali berniat melanjutkan langkahnya, tetapi Langit kembali mencekal tangannya. Kali ini lebih kuat membuat Venus meringis.

"Lepasin! Sakit goblok!"

"Bilang apa, kamu?!" bentak Langit membuat Venus sedikit tertegun.

Angkasa yang melihat itu berdecak. "Heh! Jangan kasar sama cewek!" Dengan kasar Angkasa menarik tangan Langit agar terlepas dari pergelangan Venus.

"Gak usah ikut campur, yah!" sentak Langit. Tatapan tajam ia layangkan pada Angkasa.

Sementara itu, Venus berpindah tempat kebelakang Angkasa bersama dengan anak Rivoster lainnya.

"Jelaslah gue ikut campur, lo ganggu gebetan gue!" ujarnya santai. Venus dan yang lainnya melotot, terlebih Mentari yang baru saja datang. Anak-anak sekolah yang mendengarnya pun tak kalah terkejut bahkan ada yang sampai menjerit. Bisik-bisik pun mulai terdengar.

ANGKASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang